Pater Kalixtus, ‘Guru’ Para SVD Muda Itu Telah Berpulang, RIP
redaksi - Kamis, 03 Maret 2022 18:10JAKARTA (Floresku.com) - “Teman-teman, Pater Kalixtus Suban Hadjon SVD, Magister kita di Novisiat 1, Ledalero, baru saja meninggal dunia di Rumah Sakit Cancar, Ruteng.” Demikian kabar duka yang dibagikan Ense Da Cunha Solapung dalam ‘WhatsApp Group Ledalero 1984’, Kamis, 03 Maret, Pukul 16.28 WIB.
Ense kemudian menerangkan bahwa “almarhum Pater Kalix adalah adik bungsu dari Bapak Tulen Hadjon. Selama ini Pater Kalixtus menjadi salah satu pembina para frater novis SVD di Novisiat Sang Sabda Kuwu, Ruteng, Manggarai."
"Kita doakan peristirahatan kekal untuknya.” tulis Ense, mengajak.
- SENDAL SERIBU, Kamis, 03 Maret 2022: Memilih Kehidupan
- Perang Rusia Ukraina, Pengamat Maritim: Efek Positif bagi Dunia Maritim dan Pelaut Indonesia
- SLOKI MUARA, Kamis, 03 Maret 2022: Kasihilah Tuhan Allahmu
Kabar duka segera medapat respon dari seluruh anggota group.
"RIP pater Kalix SVD. Salah satu buku renungannya yg terkenal: "Berjemur dalam Cinta." Selamat menikmati kelimpahan cinta abadi." tulis Edmundus Kaya, yang berdomisili di Kupang.
“Aduh....RIP Pater Kalixtus Hadjon,SVD...selamat jalan abadi menuju ‘rumah abadi' di Surga. Jadilah pendoa untuk kami Pater,” tulis Pater Paul Udjan SVD di misi Timor Leste.
Pater Kalixtus Suban Hadjon, lahir di 26 April 1938 di Larantuka, Flores Timur. Ia tercatat sebagai alumnus Seminari Menengah San Dominggo Hokeng. Kemudian ia masuk Novisiat SVD di Ledalero, studi Filsafat dan Teologi di STF/TK Ledalero, dan kemudian ia menjalani studi lanjut bidang Teologi Spiritualitas di Roma.
Ia ditahbiskan menjadi ima pada tahun 1966. Tahun 2016 lalu, ia mencapai usia emas dalam imamat. Dengan demikian, Pater Kalixtus tutup usia menjelang usia imamat yang ke-56 .
Sebagai imam, Pater Kalixtus menghabiskan sebagian besar waktunya bersama para SVD muda. Sehingga di komunitas SVD lebih akrab disapa sebagai ‘Pater Magister’.
Sejak pertengahan dekade 1970-an hingga 1984 ia melayani sebagai Socius dan Magister para Frater Novis di Novisiat SVD Ledalero, di wilayah Provinsi SVD Ende.
Kemudian, ia diallihtugaskan ke Novisiat SVD di Batu Malang, Provinsi SVD Jawa.
Setelah lebih dari 20-an tahun di Malang dan memasuki masa pensiun ia beralih ke Provinsi SVD Ruteng, tepatnya di Novisiat SVD Sang Sabda Kuwu. Di sama menjadi pemdamping bagi para Frater Novis SVD.
Sore ini, ia menutup ziarah hidupnya, ketika usianya menjelang 84 tahun, kurang 54 hari.
Selamat jalan, sang ‘guru’. Semoga berbahagia di Surga abadi.***