Pegiat Pariwisata Labuan Bajo Minta Presiden Batalkan Kebijakan Pemprov NTT Naikan Tarif Masuk ke TNK

redaksi - Senin, 18 Juli 2022 21:32
Pegiat Pariwisata Labuan Bajo Minta Presiden Batalkan Kebijakan Pemprov NTT Naikan Tarif Masuk ke TNKSuasana demo meniolak kebijakan Pemprov NTT menaikan tarif masuk TN Komodo, Senin, 18 Juli 2022,siang. (sumber: FB/Johny Apong)

LABUAN BAJO (Floresku.com) – Senin, 18 juli 2022 siang, para pegiat pariwisata Labuan Bajo didukung ribuan warga  melakukan unjuk rasa, menolak kebijakan perintah Provinsi (Pemprov)  NTT yang menaikan tarif tiket masuk menuju kawasan Taman Nasional  Komodo (TNK).

Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, pada Kamis, 14 Juli 2022 lalu, Pemprov NTT melakukan sosialisasi kenaikan tarif masuk ke TNl Komodo dari sekitar Rp 200.000 menjadi Rp 3,75 juta atau hampir 19 kali lipat.

Kebijakan tersebut  dinilai akan memukul industri pariwisata di destinasi superprioritas Labuan Bajo, dan menutup peluang warga lokal yang berpendapatan minim untuk menikmati pesona TN Komodo. 

Keputusan Pemprov NTT dipandang dipandang tidak bijak karena dilakukan saat industri pariwisata masih terseok-seok akibat pukulan pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan ini.

Pemprov NTT juga dinilai arogan karena tidak melakukan diskusi atau duduk bersama dengan semua elemen terkait sebelum membuat keputusan tersebut.

Tak hanya memprotes, para pegiat wisata yang tergabung dalam berbagai asosiasi telah menyurati Presiden Joko Widodo agar membatalkan kenaikan itu. 

“Kami juga melayangkan surat kepada Presiden Jokowi supaya membatalkan kebijakan Pemrpov NTT yang ngawur itu,” ungkap Johny, seorang peserta demo kepada Floresku.com, melalui WhasApp.

Di sisi lain, dengan alasan konservasi, pemerintah tetap memberlakukan tarif baru itu per 1 Agustus 2022.

Silvester Wanggel yang mewakili berbagai asosiasi pelaku wisata di Labuan Bajo lewat sambungan telepon pada Senin, 18 Juli 2022  mengatakan, dampak dari rencana kenaikan itu telah mereka rasakan. 

”Banyak orang yang mau ke Labuan Bajo telah membatalkan rencana mereka. Alasan mereka, tiket masuk terlalu mahal,” ucapnya seperti dikutip Harian Kompas. 

Langkah Pemprov NTT tersebut tak hanya membuat para pelaku pariwista dan  warga Labuan Bajo, kesal dan marah, melaikan warga NTT diaspora pun ikut kesal.

Kekesalan itu diungkpakna melalui emoji marah dan komentar bernada kririk pedas, saat merespons siaran langsung Johny  Apong, seorang pelaku wisata Labua Bajo atas aksi demonstrasi hari ini.  (Silvia). ***

 

Editor: redaksi

RELATED NEWS