LARANTUKA (Floresku.com) -Pemerintah Kabupaten Flores Timur sudah menyiapkan anggaran senilai 12 milyar rupiah, bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) untuk realisasi pembangunan infratruktur jalan di tiga Desa di Kecamatan Tanjung Bunga.

Hal itu disampaikan oleh tiga Kepala Desa usai melakukan pertemuan di Kantor Bupati Flotim, meminta kepastian realisasi pembangunan dari Bupati Flotim, Antonius Hubertud Gege Hadjon di ruangan kerjanya pada Kamis, 03 Februari 2022.

Ketiga Kelapa Desa tersebut diantaranya, Kades Aransina atas nama Yohanes Enu Koten, Kades Laton Liwo 1 atas nama Petrus Penana Koten, dan kades Patisira Walang atas nama Mathias Daya Tukan, bersama beberapa tokoh masyarakat  dari desa masing-masing.

• 100 Siswa SMPK Virgo Fidelis Maumere Mendapat Predikat Sebagai Penulis Nasional 2021
• Kades di Tanjung Bunga Datangi Kantor Bupati Flotim, Infrastruktur Jalan Segera Dibangun
• Marianus Laka:Turnamen Bupati Ende Cup Ibarat 'Ayam Punya Telur, Sapi Punya Nama'

"Kami hadir untuk meminta kepastian Bupati Flotim soal pagu anggaran 12 milyar untuk infrastruktur jalan," ujar Kades Aransina, Yohanes Koten saat disambangi floresku.com di halaman Kantor Bupati Flotim bersama kades lainnya.

Ia mengatakan, kedatangan mereka disambut hangat Bupati Flotim dan sudah dipastikan pembangunan infrastruktur jalan dikerjakan tahun ini setelah dilakukan pelelangan pada bulan Maret mendatang.

Selain infrastruktur jalan, lanjut dia, saat musim hujan, debit air kali mengalir deras sehingga akses dari Desa Aransina menuju Desa Laton Liwo tidak bisa dilewati.

Untuk itu, demi kebaikan masyarakat, Kades dan Bupati Flotim bersepakat melakukan normalisasi kali dalam bentuk jembatan sehingga mempermudah akses transportasi.

"Kali sebelah Desa Laton Liwo dan Aransina kalau hujan susah dilewati. Sudah disepakati untuk normalisasi kali," katanya.

Diketahui, tiga kepala desa dari Kcamatan Tanjung Bunga mendatangi  Kantor Bupati Flotim untuk meminta kepastian  soal pagu aggaran sebesar 12 milyar rupiah yang dialokasikan untuk proyek pembangunan infrastruktur jalan dan normalisasi kali.

Selain itu, para kepala desa juga membawa kerinduan dan harapan masyarakat karena selama bertahun-tahun belum menikmati infrastruktur jalan layak seperti desa lainnya. (Paul K.).***