Pemkab Mabar dan Kemenkominfo Teken MoU Implementasi Gerakan Menuju Smart City
redaksi - Kamis, 20 Mei 2021 23:06LABUAN BAJO (Floresku.com) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Pemkab Mabar) menjalin kerja sama dengan Direktorat Jendral Aplikasi Informatika (Dirjen APTIKA) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengimplementasi gerakan menuju Kota Cerdas (Smart City) di kawasan Pariwisata Prioritas Nasional Labuan Bajo.
Melalui kerja sama tersebut Kabupaten Mabar menjadi salah satu Kabupaten dari 48 Kabupaten/ Kota se-Indonesia yang memimplementasi program Kota Cerdas (Smart City) di Kawasan Pariwisata Prioritas dan Ibu Kota Negara Baru.
Kerja sama antara Pemkab Mabar dan Kemenkominfo ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan oleh Bupati Mabar Edistasius Endi dalam pertemuan virtual dengan Menkominfo Johny G. Plate dari ruang rapat Bupati, Kamis (20/5).
Menteri Kominfo Jhony G.Plate mengatakan, “hari ini, kita akan menyaksikan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Kementerian Kominfo dengan Kepala Daerah dari 48 Kota/Kabupaten di Kawasan Pariwisata Prioritas dan Ibu Kota Negara Baru.”
Kegiatan ini merupakan titik tolak penting bagi perluasan inisiasi Kota Cerdas (Smart City) dan juga untuk pengembangan sektor pemerintahan digital Indonesia.
Sejak tahun 2017, Kementerian Kominfo bersama dengan beberapa Kementerian dan Lembaga terkait lainnya telah menginisiasikan Gerakan Menuju Smart City di 100 Kabupaten/Kota.
“Saat ini, program tersebut telah memasuki masa evaluasi. Tahun ini, kami melanjutkan inisiasi Gerakan Menuju Smart City tersebut dengan memperluas pendampingan pengembangan Kota Cerdas di kawasan pariwisata prioritas nasional dan kawasan ibu kota negara baru, yang tentunya perlu kita sukseskan,” ujar Menkominfo Johny G. Plate.
Di sisi lain, lanjut Menteri Johny, akselerasi transformasi digital juga akan meningkatkan relevansi untuk mengembangkan Kota Cerdas berbasis digital di Indonesia.
Sebelumnya , Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas pernah memprediksi bahwa pada tahun 2045, sebanyak 67 persen atau sekitar 213 juta penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan.
Urbanisasi ini juga diikuti dengan peningkatan penetrasi internet di Indonesia, yang saat ini sudah mencapai 73,7 persen atau menjangkau 196,7 juta penduduk (APJII, 2020).
Kepemilikan smartphone pada penduduk usia produktif 16-64 tahun di Indonesia juga terus meningkat hingga 98,2 persen (We Are Social, 2021).
Tingginya penduduk perkotaan dan juga perkembangan penduduk yang semakin “digital native” akan memperkuat kebutuhan bagi Pemerintah Kota dan Kabupaten untuk memberikan pelayanan maksimal, efisien, dan mutakhir.
Di titik ini, Gerakan Menuju Smart City hadir untuk memberikan panduan bagi pemerintah daerah dalam mengoptimalisasikan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
Digitalisasi akan mempercepat proses, mengefisiensikan pekerjaan, dan memaksimalkan layanan, yang berujung pada meningkatnya kepuasan masyarakat akan pelayanan pemerintah.
Kesuksesan Gerakan Menuju Smart City ini amat bergantung pada kolaborasi dan sinergi yang dilakukan antar institusi pemerintah yang ada di dalamnya, baik itu instansi Pemerintah di pusat maupun di daerah.
Di dalam Gerakan Menuju Smart City, Kementerian Kominfo dibantu oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PPN/Bappenas, serta Kantor Staf Presiden, bersama jajaran akademisi dan praktisi profesional.
Seluruh instansi ini memiliki peran masing-masing untuk turut mendampingi serta memberikan asistensi bagi jajaran Pemerintah Daerah di 48 Kabupaten dan Kota dalam transformasinya menjadi Kota Cerdas berbasis digital.
Penandatanganan Nota Kesepahaman hari ini menjadi langkah baik dan konkret untuk menjamin kolaborasi lintas sektor ini dapat berlangsung dengan baik, terutama untuk memastikan implementasi masterplan (rencana induk) Kota Cerdas di masing-masing wilayah berjalan cepat.
Selain itu, Menteri Jhony G.Plate menjelaskan, Presiden Joko Widodo dan pihaknya pagi ini Kamis (20/5) baru saja meluncurkan Program Literasi Digital Nasional, “Indonesia Makin Cakap Digital”, yang menyasar 12,4 juta masyarakat di 514 abupaten/Kota di 34 provinsi Indonesia setiap tahunnya.
Pada tahun 2021, program ini direncanakan untuk menyelenggarakan setidaknya 20.000 pelatihan berdasarkan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu: Digital Ethics; Digital Safety; Digital Skills; dan Digital Culture.
Melalui program ini, diharapkan setidaknya 50 juta masyarakat akan terliterasi digital pada 2024 mendatang, dan terus meningkat untuk mencapai 100 juta masyarakat Indonesia. Kesuksesan program-program ini tentunya membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh Kepala Daerah di Indonesia.
Kemudian Menkominfo Johny mengajak katanya, “dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional ke-113 hari ini, semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat, bersama-sama mengawal kebangkitan digital Indonesia melalui Gerakan Menuju Smart City dan Gerakan Literasi Digital Nasional. "
"Hal ini penting agar Indonesia menjadi semakin tangguh, semakin terkoneksi, semakin digital, semakin maju,” imbuhnya. (Melly)