Pengikraran Kaul Kekal Warnai HUT Ke-134 Konggregasi Scalabrinian di Ruteng

redaksi - Senin, 29 November 2021 21:53
Pengikraran Kaul Kekal Warnai HUT Ke-134 Konggregasi Scalabrinian di Ruteng Upacara Kaul Kekal Fr. Aloisius Albert CS dalam Misa Syukur HUT ke-134 Konggergasi Misionaris St. Karolus Scalabrinian di Ruteng, Minggu, 28 November 2021. (sumber: Jivansi)

RUTENG (Floresku.com) - Memasuki usia yang ke-134, keluarga besar Konggregasi Misionaris St. Karolus Scalabrinian di Ruteng atau yang akrab dikenal dengan sebutan Biara Scalabrinian menggelar Misa Syukur  di halaman rumah formasi Konggregasi Scalabrinian,  di Jalan Ulumbu, Kelurahan Bangka Nekang, Kabupaten Manggarai, pada Minggu 28 November 2021. 

Dalam Misa Syukur HUT ke-134 itu juga diadakan upacara  kaul kekal  Fr. Aloisius Albert CS, anggota muda Konggregasi Misionaris Sclalabrinia, Indonesia. 

Menurut sejarah, pada  9 November 19887 Uskup Scalabrini  mulai berinisiatif untuk mendirikan sebuah institusi baru untuk para migran. Pada November 14, 1887 dalam pertemuannya dengan sekretaris Propaganda Fidei bersama Paus Leo XIII menyetujui inisiatiti tersebut.

Kemudian bersamaan dengan diterbitkannya Libenter agnovimus,  PausLeo XIII mengumumkan  Scalabrinian  menjadi institusi atau konggregasi misi untuk para migran. Hal itu terjadi pada  28 November 1887, sekitar pukul 11:00, di Basilika St. Antonius. 

Atas  restu Paus Paus Leo XIII, Uskup Scalabrini mendirikan dua kongregasi religius (imam dan bruder), untuk melayani kebutuhan iman dan sosial dari para migran.

Pantauan jurnalis media ini terlihat bahwa selain menghadirkan undangan dalam jumlah yang terbatas, seperti beberapa imam dari Konggregasi Scalabrinian Maumere, rekan pastor dari beberapa komunitas biara di Ruteng, para suster dan frater serta alumni Scalabrinian, perayaan Misa Syukur HUT ke-134 itu juga  digelar secara virtual melalui zoom meeting dan kanal youtube. 

Hal ini dibuat guna mengantisipasi penyebaran virus corona yang hingga kini masih menjadi momok yang menakutkan dan mengancam ruang gerak manusia. Singkatnya, seluruh rangkaian kegiatannya dilangsungkan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pater Rofinus,  Rektor RumahFormasi Scalabrinian, Ruteng

Dlam khotbahnya Pater Rofinus, Rektor Rumah Formasi Scalabrinian, Ruteng  menegaskan tiga poin penting yang menjadi pesan penting di balik motto yang dipilih Fr. Aloisius Albert CS yaitu 'Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Dia baik, kasih setiaNya tetap selama-lamanya'."

Pertama, kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan. Sikap bersyukur adalah sumber segala berkat. Semakin kita bersyukur, berkat semakin melimpah. Dan yakin bahwa orang yang selalu bersyukur adalah orang-orang yang penuh dengan berkat. 

Orang yang bersyukur akan selalu tersenyum dan penuh suka cita serta kegembiraan karena mampu melihat hal-hal baik dalam seluruh peristiwa hidupnya. Sikap bersyukur seperti menatap setangkai bunga mawar. 

Oang-orang yang tidak tau bersyukur pasti selalu menggerutu kenapa ada duri di tengah bunga itu? Namun, orang yang tahu bersyukur pasti tersenyum dan bersukacita serta berbahagia karena di tengah-tengah duri itu, 

Ada bunga mawar yang indah. Demikian pun kita melihat setiap sisi dalam kehidupan kita setiap hari. Kalau kita bersyukur artinya kita melihat sisi baiknya dari setiap peristiwa hidup kita. 

Kedua, berbaik hatilah kepada semua orang seperti Tuhan yang telah berbaik hati kepada kita.  Dalam hal ini, kita diingatkan agar menjadi penyalur berkat Tuhan yang baik bagi orang lain. Jika tidak, maka berkat yang ada akan kembali kepada Tuhan dan diberikan kepada orang lain

Ketiga, selalu setia kepada Tuhan seperti Dia yang selalu setia kepada kita. Dalam keseharian hidup yang kita jalani, kita mesti berusaha menyeimbangi kesetian Tuhan. 

Kesetian dalam hal ini tentunya bukan saja dalam hal memegang komitmen, tetapi kesetiaan untuk bangun kembali ketika kita jatuh berkali-kali dalam menjalankan komitmen hidup kita.

Mengakhiri khotbahnya, Pater Rofinus mengajak umat yang hadir untuk secara bersama mendukung panggilan Fr. Aloisius Albert CS dalam doa.

"Keluarga dan umat seperti akar. Dan kami kaum religius adalah rantingnya. Kalau akarnya lemah atau tidak kuat, pasti rantingnya akan kering. Kalau umatnya tidak semangat dan lemah maka imam, suster juga akan lemah atau tidak semangat. Jadi, marilah kita saling mendoakan satu sama lain agar kita semua mampu memberikan buah yang baik melalui kehidupan kita setiap hari," pungkasnya.

Fr. Aloisius Albert CS

Sementara itu, Fr. Aloisius Albert CS selaku yubilaris dalam sambutannya menhungkapkan keyakinannya bahwa Tuhan telah memberikan kepadanya apa ia minta dan juga membukakan pintu bagi dirinya.

"Melihat kembali perjalanan hidup ini, saya merasa bahwa selalu ada alasan bagi saya untuk selalu bersyukur kepada Tuhan karena Dia Baik, Kekal Abadi Kasih Setianya", cetusnya.

Lebih lanjut, putra kelahiran Maumere, Kabupaten Sikka tersebut mengatakan bahwa ketika melihat kembali perjalanan panggilan hidupnya selama kurang lebih 11 tahun, dirinya mengalami banyak hal, tidak hanya sesuatu yang baik saja tetapi juga hal yang pahit. 

“Seumpama berkendara dalam lintasan yang panjang dan jauh; dimana ketika di jalan yang lurus kita merasa bahagia. Namun, ketika berada pada lintasan yang penuh dengan tikungan, kita pun merasa pusing dan bahkan ada yang terjatuh hingga luka,” ujarnya.

Dia mengatakan,  Tuhan selalu hadir dan mengatakan anak bangkitlah, aku akan mengobati lukamu karena Aku mencintai engkau apa adanya. Demikianlah yang saya alami bahwa kasih dan cinta serta kesetiaan Tuhan itu kekal abadi dalam seluruh perjalanan hidup saya. 

"Di sana, saya pun merasa bahwa saya sudah berada pada pilihan dan jalan hidup yang tepat", ungkapnya.

Mengakhiri pembicaraannya, Fr. Aloisius Albert CS menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dan mendukung panggilan hidupnya serta semua yang hadir dalam acara syukuran tersebut. 

“Saya pun kadang merasa bahwa corona ini adalah sebuah takdir dan bukan hukuman agar saya bisa ada bersama bapa dan mama sekalian pada malam hari ini. Dulu, saya menjalankan tahun formasi awal di tempat ini. Dan malam hari ini saya boleh mengikrarkan kaul kekal di tempat ini juga,” katanya.

“ Saya pun merasakan bahwa kasih setia Tuhan itu kekal abadi dalam hidup saya melalui doa dan dukungan bapa dan mama sekalian. Karena itu, saya menyampaikan terima kasih kepada kita semua,” katanya lagi.

"Terima kasih juga kepada biara Scalabrinian yang sudah menuntun dan membing saya dalam perjalanan panggilan hidup saya dan juga yang sudah bersedia hadir di tempat ini", tutup Fr. Aloisius Albert CS.

Informasi yang dihimpun jurnalis media ini bahwa pasca menerima kaul kekal, Fr. Aloisius Albert CS akan ditugaskan untuk melaksanakan karya misi Scalabrinian di Kanada. (Jivansi).

Editor: redaksi

RELATED NEWS