Periode Januari - Agustus 2025, Lebih dari 10 Juta Wisman Berkunjung ke Indonesia
redaksi - Minggu, 19 Oktober 2025 19:29
JAKARTA (Floresku.com) - Pariwisata Indonesia kembali menunjukkan taringnya di panggung global!
Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, lebih dari 10 juta wisatawan mancanegara telah berkunjung ke Tanah Air.
Di sisi lain, geliat wisata dalam negeri juga luar biasa: lebih dari 800 juta perjalanan wisatawan nusantara tercatat menghidupkan berbagai destinasi dari Sabang hingga Merauke.
Angka ini bukan sekadar statistik—melainkan cermin dari kebangkitan ekonomi berbasis pariwisata. Sektor ini kini menjadi motor penggerak konsumsi, investasi, dan penciptaan lapangan kerja di berbagai lini, mulai dari transportasi, perhotelan, hingga ekonomi kreatif lokal.
Dengan surplus wisatawan yang naik hingga +26,19 persen dampak positifnya terasa nyata bagi masyarakat di destinasi wisata unggulan maupun daerah berkembang.
Pertumbuhan ini juga tak lepas dari kolaborasi lintas sektor: promosi digital yang semakin agresif, peningkatan infrastruktur, serta inovasi atraksi wisata yang memperkuat daya tarik budaya dan alam Indonesia.
Dari festival lokal hingga desa wisata, semua bergerak bersama menghidupkan semangat “Bangga Berwisata di Indonesia”.
Ke depan, tantangan terbesar adalah menjaga keberlanjutan. Pertumbuhan wisata harus tetap berpihak pada kelestarian lingkungan, budaya lokal, dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia bukan hanya menjadi tujuan wisata dunia, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis pariwisata berkelanjutan.
Menteri Pariwisaa, Widiyanti Putri Wardhana merasa bangga dengan pencapaian ini. “Capaian ini menandai rekor tertinggi periode Januari–Agustus kunjungan wisatawan mancanegara sejak pandemi COVID-19 dan menunjukkan arah pemulihan pariwisata Indonesia berada di jalur yang benar," ujarnya.
"Semoga tren positif ini terus berlanjut—membawa pariwisata Indonesia naik kelas dan makin dikenal sebagai negeri sejuta pesona yang menyatukan keindahan, keramahan, dan kekuatan ekonomi bangsa, " pungkasnya. (Leony). ***