Perpustakaan 'Sahabat Baca' Kalikur Raih Predikat Terbaik di NTT
redaksi - Kamis, 28 Agustus 2025 09:37
LEWOLEBA (Floresku.com) – Perpustakaan ‘Sahabat Baca’ Desa Kalikur, Kabupaten Lembata, berhasil mengharumkan nama daerah dengan meraih juara pertama Lomba Perpustakaan Umum kategori Desa/Kelurahan tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 2025.
Kompetisi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTT sejak 20 Juni hingga 25 Juli ini diikuti tujuh perpustakaan terbaik dari 22 kabupaten/kota. Puncak penghargaan berlangsung di Kantor Gubernur NTT, Selasa (26/8), dengan penyerahan hadiah oleh Gubernur Melki Laka Lena.
Dalam sambutannya, Melki menyoroti tantangan perpustakaan di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Ia menilai kemudahan akses digital sering membuat masyarakat, khususnya generasi muda, semakin jarang datang ke perpustakaan.
- Ende Jadi Tuan Rumah Open Turnamen Pencak Silat 2025, 312 Atlet Berlaga
- Bacaan Liturgis: Berjaga-jagalah, Sebab Kamu Tidak Tahu pada Hari Mana Tuhanmu Datang
- Pesan Inspiratif: Berjaga-jaga Menantikan Kedatangan Tuhan Sambil Bekerja
“Perpustakaan tidak boleh mati. Justru harus terus berinovasi agar tetap relevan di era digital. Literasi bukan hanya soal menggulir layar gawai, melainkan membiasakan diri membaca buku, mengasah nalar, dan membangun daya kritis,” tegasnya.
Melki menambahkan, membaca buku fisik memberikan pengalaman berbeda dibandingkan ebook. Karena itu, pemerintah provinsi berkomitmen memperluas akses masyarakat terhadap perpustakaan, terutama bagi anak-anak sekolah, sehingga setiap desa dan kelurahan memiliki ruang belajar sekaligus tempat berkreasi.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTT, Stefanus G. de Rosari, menjelaskan bahwa ajang ini dirancang untuk mendorong pengelola perpustakaan desa/kelurahan lebih berinovasi. Menurutnya, perpustakaan desa tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga pusat pembelajaran masyarakat.
Keberhasilan Perpustakaan Sahabat Baca Kalikur membuktikan bahwa di tengah derasnya arus digitalisasi, upaya membangun budaya literasi di desa tetap bisa bersinar. (Paul). ***