Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Manusia tidak mudah bertahan menantikan terkabulnya doa. Sering orang mulai  bimbang dan ragu ketika apa yang diminta tidak kunjung ada jawaban  Doa-doa dan pencariannya sepertinya sia-sia.

Perikop Injil Luk 1:5- 25 melukiskan tentang Zakaria dan Elizabeth yang terus berdoa memohonkan kelahiran seorang anak.  Sebab bagi orang Yahudi, seorang ibu mandul menjadi tanda aib dan kutukan Allah.  

Iman dan harapan mereka makin lama  makin meredup.dan hilang,.khususnya ketika usia keduanya semakin tua.

Zakaria tidak lagi berharap bahwa doa-doanya akan mendapatkan jawaban dari Alah. Sedangkan Elizabeth semakin tenggelam dalam kekalutan sebagai wanita terkutuk karena kandungannya tertutup dan tidak bisa melahirkan anak.

Tetapi, memang waktu Allah sungguh berbeda dengan waktu manusia. Bagi Allah tetap terbuka kemungkinan doa pasangan lanjut usia itu terkabulkan dan  harapan mereka terpenuhi.

Dan berita gembira tentang kelahiran anak pasangan Zakaria dan Elizabeth diwartakan Malaikat.Tuhan saat Zakaria melaksanakan tugas  pembakaran ukupan  di Bait Alah.

Malaikat itu berkata, "Jangan takut, hai Zakaria, sebab doamu telah dikabulkan; Elizabeth, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu, dan haruslah engkau menamai dia Yohanes", (Luk  1:13).

Tanggapan Zakaria agak negatif. Ia mempertanyakan kebenaran berita Malaikat Tuhan itu. Ia tidak begitu yakin bahwa Elizabeth akan melahirkan seorang.anak laki-laki.

Akibatnya ia menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai pada saat khabar malaikat itu terlaksana.  Inilah bukti keraguan dan ketidakpercayaan Zakaria.

Sebagai orang beriman kita  mesti yakn bahwa setiap doa yang kita panjatkan dengan penuh pasti akan terlaksana. Allah selalu mendengarkan doa umat-Nya. Allah tidak pernah membiarkan doa dan pencarian kita sia-sia.

Karena itu, kita mesti terus berdoa sambil melakukan sesuatu yang nyata. Kita berdoa sambil berharap bahwa Allah pasti mendengarkan dan mengabulkan doa kita. Semoga!

Kewapante, 19 Desember 2024