Oleh: Pater Gregor Nule SVD

Sering kita terjadi kejahatan dan dosa bukan karena kita buat kejahatan, melainkan karena pikiran dan hati kita menginginkan seauatu yang jahat.

Niat jahat lahir dari pikiran dan hati yang jahat lalu kita dihantar kepada tindakan jahat.

Yesus dalam perikop Injil Mat 5:27-32 menegaskan bahwa seseorsng bisa saja lakukan dosa ketika melihat seorang  wanita dengan keinginan jahat dalam hatinya. Drngan demikian, ia telah melakukan dosa dengan pikiran dan hatinya.

Dosa pikiran dan hati bisa menuntun orang untuk merencanakan tindakan kejahatan tertentu. Atau membuat orang tenggelam dalam khayalan dan bayangan dosa.

Yesus berbicara tentang mencungkil mata atau memenggal tangan yang menyesatkan. Inilah bentuk pertobatan yang sunggguh-sungguh.

Dan, Allah memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengambil bagian dalam kerajaan-Nya. Tetapi, Allah menghendaki agar setiap orang yang datang kepada-Nya bebas dari dosa dan salah.

Seseorang yang ingin datang kepada Tuhan hendaknya memiliki pikiran dan hati bersih, serta perbuatan yang tidak bercela.

Karena itu, Yesus menuntut pertobatan yang sejati. Kita diajak untuk membersihkan hati dan pikiran, memurnikan niat dan rencana-rencana serta meluruskan perbuatan kita.

Seseorang bisa melakukan hal yang baik dan benar apabila memiliki hati dan pikiran yang bersih.

Kita mohonkan rahmat Allah agar menguatkan kita sehingga memikiki hati dan pikiran yang bersih. Dengan demikian, kita dapat memiliki niat, rencana dan tindakan yang baik dan benar pula.

Hati dan pikiran bersih serta perbuatan-perbuatan yang benar sungguh berkenan kepada Tuhan.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!

Kewapante, 13 Juni 2025