Pesan Inspiratif: Hukum Utama: Cinta Sejati Kepada Allah dan Sesama
redaksi - Kamis, 21 Agustus 2025 22:37
Oleh Pater Gregor Nule, SVD
Cinta bukan sekedar untaian kata-kata indah. Orang bisa melukiskan cinta dengan ungkapan yang mengesankan. Tetapi, iru belum tentu cinta.
Cinta sejati merupakan komitmen untuk menyerahkan diri kepada Allah dan rela berkorban untuk kebaikan orang lain. Cinta sejati terungkap lewat kata dan perbuatan.
Perikop Injil Mat 22: 34-40 melukiskan tentang jawaban Yesus terhadap pertanyaan ahli Taurat, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?".
Hukum yang paling utama menurut Yesus adalah hukum cinta kasih, mencintai Allah dan manusia.
Mencintai Allah dan sesama dengan sepenuh hati merupakan tuntutan dan kewajiban utama bagi orang beriman.
Sebab Allah lebih dahulu mencintai kita maka kita membalas cinta-Nya dengan cinta dan penyerahan diri. Demikian pun, kita mesti mencintai sesama seperti diri sendiri karena kita tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Mencintai Allah berarti menyerahkan diri kepada Allah serta hidup sesuai dengan ajaran, perintah dan kehendak Allah. Orang yang mencintai Allah akan hidup sebagai sahabat dan anak Allah.
Orang yang mencintai Allah enggan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Allah dan tidak menyakiti hati Allah. Hidupnya selalu menyenangkan Allah. Ia tidak pernah mengkhianati Allah.
Sedangkan mencintai sesama berarti rela berkorban untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain.
Orang tua yang mencintai anak-anaknya pasti berjuang sampai melupakan diri bagi kepentingan mereka. Orang tua rela melupakan diri sendiri demi anak-anaknya.
Orang yang mencintai sesama menerima orang lain apa adanya. Ia rela mengampuninya apabila ia berbuat salah. Sebab tidak ada seorang pun yang sempurna.
Orang yang mencintai sesama terbuka untuk bergembira bersamanya, dan sebaliknya, bersedia berdukacita dan menderita bersama orang lain.
Inilah bukti mencintai Allah dengan segenap hati, jiwa dan dengan segenap akal budi, serta mencintai Allah seperti diri sendiri.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!
Kewapante, 22 Agustus 2025. ***