Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

SESEORANG yang dikuasai oleh sikap iri hati bisa buat apa saja untuk mencapai cita-citanya. Orang yang iri hati bisa lakukan perbuatan-perbuatan jahat, termasuk membunuh orang yang dilihat sebagai saingan.

Perikop Injil Mat 21:33-43.45-46 melukiskan tentang imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi yang menaruh kebencian kepada Yesus lantaran iri hati.

Kehadiran Yesus sebagai Mesias telah menarik perhatian banyak orang. Ia mengajar dengan penuh kuasa dan wibawa. Dia melakukan banyak mukjizat, serta menjadi sahabat para pemungut cukai dan orang berdosa.

Itulah sebabnya para pemimpin agama Yahudi selalu mencari alasan untuk menghukum Yesus. Mereka mengemukakan aneka tuduhan palsu melawan Yesus.

Bahkan mereka mencari kesempatan dan alasan untuk membunuh Yesus. Mereka sungguh membenci Yesus tanpa alasan yang jelas.

Berhadapan dengan kebutaan hati dan kebencian para pemimpin agama Yahudi, Yesus secara jelas dan tegas mengingatkan mereka tentang kerajaan Allah yang dijanjikan kepada bangsa Yahudi dan telah beralih kepada bangsa lain.

Kerajaan Allah telah menjadi milik orang-orang yang berhati lemah lembut dan rendah hati. MPesan Inspiratif: Iri Hati Menjadi Akar Segala Kejahatanereka telah membuka hati untuk Yesus dan ajaran-Nya. Mereka bertobat dan percaya kepada Yesus.

Karena itu, pertobatan dan iman menjadi syarat untuk memiliki kerajaan Allah. Maka menjadi milik kerajaan Allah bukan karena alasan keturunan, atau budaya atau alasan lain kecuali iman dan kepercayaan.

Sebagai pengikut Yesus kita diminta untuk bertobat dan percaya kepada Yesus serta Injil sebagai syarat untuk memiliki kerajaan Allah.

Kita mesti bersikap rendah hati, terbuka dan tulus dalam hidup sehari-hari. Hanya dengan demikian kita dapat menjadi saksi Kristus dan berusaha menghadirkan kerajaan Allah di dunia melalui hidup dan karya kita.

Yesus menghendaki agar kerajaan Allah hadir di tengah dunia dan banyak bangsa menjadi milik Kerjaan Allah. Dan itu menjadi tugas kita.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita sekalian!

Kewapante, 21 Maret 2025. ***