Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Tidak ada seorang pun pernah melihat setan. Tetapi, umumnya kita takut terhadap setan dan kuasanya.

Orang yang dikuasai setan menjadi gila. Ia hidup dan berlaku bertentangan dengan kebaikan.  Ia mengikuti keinginan setan, yakni melakukan perbuatan jahat dan sering bertentangan dengan keinginannya sendiri.

Perikop Injil Mrk 5:1-20 melukiskan tentang seorang yang kerasukan setan dan berdiam di pekuburan. Ia punya kekuatan luar biasa dan  ditakuti. Ia jalan naik turun gunung dan menyakiti dirinya sendiri.

Tetapi, ketika berjumpa dengan Yesus,  ia merasa takut diapa-apakan dan diusir dari wilayah tempat tinggalnya. Maka ia menyembah-Nya dan minta agar dibiarkan menetap di tempatnya di wilayah pekuburan itu.

Ia berkata kepada Yesus seraya berteriak, "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Maha Tinggi? Demi Allah jangan siksa aku",(Mrk 5:7).

Yesus tidak tertipu oleh rayuan setan dan tipu muslihatnya. Yesus juga tidak mengikuti keinginan setan.

Yesus tetap mengusirnya dari orang itu. Tetapi, Yesus mengizinkan roh jahat itu memasuki sejumlah besar babi  di wilayah itu.

Yesus mau tunjukkan kepada para pengikut-Nya bahwa Allah mengutamakan kebaikan dan keselamatan manusia. Sebaliknya, menjauhkan dan mengalahkan setan dan perbuatan-perbuatannya.

Sebagai pengikut Kristus, kita mesti yakin bahwa Allah berkuasa atas setan dan kekuatan-kekuatannya. Setan tidak punya kuasa apa pun atas kita manusia.

Karena itu, kita tidak perlu takut terhadap setan dan roh jahat karena Allah melindungi kita. Jika kita berpasrah kepada Allah maka tidak ada sesuatu pun yang perlu kita takuti.

Allah adalah benteng pertahanan dan pelindung kita. Kita mesti percaya dan selalu berlindung pada-Nya. Semoga!

Kewapante, 03 Februari 2025