Pesan Inspiratif: Menjadi Hamba yang Setia
redaksi - Selasa, 22 Oktober 2024 06:30Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Dalam kehidupan sehari-hari kita kenal majikan dan pekerja, tuan dan hamba, bos dan anak buah. Majikan, tuan dan bos punya kedudukan lebih tinggi dan berkuasa atas hidup dan karya pekerja, hamba dan anak buah.
Sedangkan, pekerja, hamba dan anak buah umumnya hanya punya kewajiban untuk melayani keinginan dan perintah atasan. Mereka mesti ikut perintah dan suruhan.
Perikop Injil Luk 12:35-38 melukiskan tentang nasehat Yesus agar menjadi seorang hamba yang baik dan penuh tanggung jawab.
Yesus berkata, "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap bernyala",(Luk 12:35). Inilah sikap tepat seorang hamba sejati.
Seorang hamba sejati hendaknya bersikap seperti seorang hamba di masa Yesus. Mereka mesti siaga selama 24 jam jika tuannya hendak kembali dari suatu perjalanan atau pesta. Mereka mesti membuka pintu dari dalam dan melakukan segala yang perlu.
Dan, hamba yang setia melayani tuannya kapan saja pasti dipuji dan mungkin bisa diberi bonus atau hadiah-hadiah khusus.
Sebagai pengikut Yesus kita pun dipanggil menjadi hamba yang baik, setia dan penuh tanggung jawab.
Di satu pihak, dalam hidup sehari-hari kita mesti siap sedia dan berjaga-jaga agar dapat melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab kita pada waktunya.
Kita menjaga dan melayani orang-orang yang dipercayakan kepada kita. Maka kita mesti siap untuk melayani mereka pada waktunya. Sebab sering ada hal yang terjadi di luar dugaan dan rencana.
Di pihak lain, kita juga mesti memelihara hidup kita agar pantas menyambut kedatangan Tuhan. Tuhan mendatangi setiap orang pada waktu yang tidak pasti.
Maka sangatlah bijaksana jika kita selalu bersikap laksana seorang hamba yang sejati yang selalu siap dengan pinggang berikat dan pelita menyala untuk menyambut kedatangan Tuhan.
Sebab seorang hamba yang baik dan setia pasti disebut berbahagia karena hidup dan pelayanannya sungguh sesuai dengan kehendak Allah. Semoga!
Kewapante, 22 Oktober 2024. ****