Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Orang sakit berat merasa tertekan dan bingung. Apalagi penyakit yang membuatnya terisolasi dan bahkan.terdiskriminasi.

Itulah pengalaman seorang kusta. Ketika menjumpai Yesus ia berani mendekati-Nya dan merendahkan diri dan berlutut di hadapan Yesus.

Ia  meminta dengan penuh hati. Ia tidak takut ditolak oleh Yesus. Ia berkata, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku", (Mrk 1:40).

Dan permohonan yang tulus dan penuh iman itu mendapat tanggapan sangat positif. Yesus mengiyakannya dan seketika itu si kusta menjadi tahir, (bdk Mrk 1:42).

Dalam hidup sehari-hari kita selalu berdoa. Kita memuji, bersyukur dan memohon kepada Tuhan. Doa yang benar mesti terungkap dari hati dan merupakan ungkapan iman.

Orang yang berdoa dengan penuh iman akan mendapat jawaban dari Allah. Karena Allah mengetahui kata hati yang paling dalam.

Sebab Allah tahu apakah doa kita tulus dan merupakan ungkapan iman yang paling dalam. Atau hanya sekedar ungkapan bibir semata-mata, dan Allah tidak mendengarkannya. Sebaliknya,  Allah mengabulkan orang yang berdoa secara benar.

Karena itu, sebagai orang beriman kita belajar untuk selalu berdoa secara benar. Kita juga hendaknya berdoa dengan sepenuh hati dan dengan penuh iman.  Semoga!

Kewapante, 16 Januari 2025. ***