Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Manusia merindukan kedatangan seorang Juruselamat. Dan, Allah ingin memenuhi harapan dan kerinduan umat-Nya. Karena tanpa seorang penyelamat manusia hidup terlantar laksana yatim-piatu, tanpa kepastian.

Allah membutuhkan manusia, secara khusus, seorang anak dara atau perawan untuk mewujudkan rencana-Nya.

Perikop Injil Luk 1:26-38 melukiskan perwujudan rencana Allah itu. Maka Allah mengutus malaikat Gabriel  kepada Maria, dengan pesan bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang Anak dan hendaknya diberi nama Yesus.

Awalnya Maria berkeberatan karena ia belum bersuami. Tetapi, malaikat Gabriel meyakinkannya bahwa Roh Kudus akan turun atasnya maka Anak yang dilahirkan akan disebut kudus, Anak Allah.

Mendengar khabar malaikat itu, Maria menyatakan kesediaannya untuk menjadi ibu Tuhan.

Maria berkata, "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu", (Luk 1:38).

Alah tidak memaksakan kehendak-Nya, sebaliknya, menawarkan rencana-Nya kepada Maria. Dan, Allah sungguh memperhatikan kerendahan hati Maria dan memilihnya sebagai ibu Tuhan.

Sebagai umat Allah, kita juga mendapat kepercayaan dan tugas untuk menghadirkan Juruselamat dan rencana keselamatan Allah di dunia.

Melalui hidup dan karya sehari-hari kita memberikan kesaksian tentang Yesus yang lahir, hidup dan terus berkarya di atas bumi. Kita menunjukkan bahwa Yesus adalah Imanuel, Allah yang selalu ada dan hidup bersama umat-Nya

Karena itu, belajar dari bunda Maria kita berusaha untuk selalu dengan rendah hati.dan bersedia menjadi hamba Tuhan. Semoga!

Kewapante, 20.Desember 2024,