Pesan Inspiratif: Tuntutan Menjadi Utusan Tuhan.
redaksi - Kamis, 11 Juli 2024 06:16Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
TUHAN memanggil siapa saja menjadi rasul dan utusan. Setiap orang bebas menanggapi dan menerima panggilan Tuhan. Tidak ada paksaan.
Tetapi, ketika seseorang menyatakan ya terhadap panggilan Tuhan, maka pada saat itu,ia punya kewajiban untuk menaati tuntutan-Nya. Seorang utusan tidak boleh mengurus diri dan kepentingannya.
Tuhan meminta para utusan-Nya untuk fokus melaksanakan misi dan kehendak-Nya, yakni membebaskan manusia dari aneka belenggu, penyakit, pengaruh roh jahat, dosa dan kematian.
Karena itu, kuasa dan rahmat yang diterima secara cuma-cuma, mesti dibagikan dan dimanfaatkan untuk banyak orang secara cuma-cuma pula. Para murid mesti punya kerelaan untuk berkarya demi kepentingan bersama. Para utusan mesti memiliki hati yang mau berbagi.
Tuntutan lain adalah percayakan seluruh hidup dan karya pada Yesus. Yesus menjadi andalan utama. Maka para utusan Tuhan mesti sadar bahwa keberhasilan misi tidak bergantung pada uang, emas dan perak, atau persediaan makanan, pakaian dan urusan duniawi lain. Atau semata-mata kemampuan dan ketrampilan manusia.
Para urusan Tuhan juga mesti lepas bebas. Jika ia mesti urus pemenuhan kebutuhan harian atau repot dengan urusan duniawi maka perhatiannya terbagi,. Ia pasti akan gagal.
Pesan utama Yesus adalah salam damai atau shalom. Para murid mesti memberi salam kepada setiap orang yang dijumpai dan setiap rumah yang dikunjungi.
Setiap utusan mesti membawa damai, mewartakan damai serta hidup dalam damai dengan Tuhan dan dengan orang-orang di sekitar, (Mat 10, 7 - 15).
Mari kita ikuti Yesus, fokus mewujudkan misi keselamatan seluruh umat manusia serta giat menciptakan damai di tengah dunia. Kira mesti berkomitmen bahwa di mana para pengikut Kristus hidup dan berkarya, di sana mesti meraja damai sejahtera. Kita tidak pantas hidup dalam pertikaian dan permusuhan.
Kewapante, 11 Juli 2024.