Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Sungguh luar biasa. Yohanes sungguh-sungguh tampil sebagai suara di padang gurun untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Dan, misinya terlaksana dengan baik sekali.

Ketika Yohanes membaptis di sungai Yordan, Yesus pun membaptis di sisi lain, tidak jauh dari tempat Yohanes membaptis.

Ketika orang menyampaikan hal itu kepada Yohanes, dan katanya  semua orang pergi kepada Yesus. Reaksinya sungguh di luar dugaan.

Yohanes tidak merasa tersaingi, apalagi cemburu dan iri hati. Sebaliknya,ia mengakui terus terang memang sepantasnya demikian.

Yesus mesti jadi yang pertama dan utama. Dan, semua orang mesti arahkan perhatian dan datang kepada Yesus.

Yohanes dengan penuh keyakinan menunjukkan sukacitanya. Ia bukan saja bangga, melainkan sungguh bersukacita karena Yesus makin besar, tetapi ia harus makin kecil, (bdk. Yoh 3:30).

Sebagai orang kristen kita punya tugas untuk menjadi saksi Kristus. Kita hendaknya menghadirkan Kristus melalui kata-kata, silap dan perbuatan kita.

Hal yang mesti kita usahakan adalah mewartakan Yesus dan ajaran-Nya. Kita mesti berjuang agar semakin banyak orang mengenal, mengimani dan datang kepada Yesus.

Seperti  Yohanes kita patut bersukacita karena semakin banyak orang mengimani Yesus dan ajaran-Nya serta mengikuti-Nya.

Selain itu, kita juga mesti belajar agar dengan hati lapang dan terbuka mengapresiasi dan mengakui keberhasilan seorang teman, saudara dan orang lain di sekitar kita.  

Kita hendaknya mengucapkan profisiat atas keberhasilan seseorang dalam hidup dan karya. Kita bergembira bersamanya.

Sebaliknya, kita juga mesti tetap mendukung orang yang gagal dan menyemangatinya agar tidak putus asa. Tidak pantas kita menghina dan menertawakannya.

Kita belajar.untuk tetap bersikap positif dan siap berjuang untuk kepentingan bersama. Semoga!

Kewapante, 11 Januari 2025