DUBLIN (Floresku.com) - Sebagai salah satu rezim yang paling sadar dan memberikan sinyal kebajikan di Eropa, partai-partai yang berkuasa di Irlandia tidak pernah segan-segan membuat kesalahan besar dengan menyesuaikan diri dengan isu-isu yang tidak sejalan dengan kebijakan Parlemen Eropa.

Dalam perkembangan yang mengejutkan, partai Fianna Fail yang berkuasa menjadi tuan rumah bagi delegasi dari Azerbaijan, yang saat ini sedang dalam proses melakukan genosida terhadap orang-orang Armenia di Nagorno-Karabakh.

• Spot Mancing Gratis Anti 'Boncos' di Batam: Surga Bagi Para Angler dan Pemancing Handline

Seán Ó'Fearghail dari Fianna Fail berkata: "Saya meminta para Anggota untuk bergabung dengan saya dalam menyampaikan céad míle fáilte yang sangat hangat - seratus ribu sambutan - kepada rekan saya dari Azerbaijan, H.E. Sahiba Gafarova, yang bergabung dengan kami di Galeri Pengunjung Terhormat. Gafarova berada di Dublin untuk menghadiri Konferensi Presiden Parlemen Eropa, yang merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menjadi tuan rumahnya tahun ini. Dia didampingi oleh H.E. Duta Besar Elin Suleymanov dan teman baik kami Terry Leyden, yang berada di luar pintu. Sama-sama. Senang sekali Anda ada di sini."

Pernyataan mengejutkan ini kemudian disusul dengan pertemuan meja bundar yang dirayakan oleh media Azerbaijan sebagai legitimasi atas tindakan genosida mereka.

Media di Azerbaijan memuji pertemuan itu sebagai dukungan besar terhadap integritas diplomatik mereka.

Azerbaijan dengan lucunya membantah bahwa mereka telah merugikan warga sipil di wilayah tersebut.

Sebagai balasannya, Ketua Parlemen Armenia Alen Simonyan juga berada di Dublin untuk menghadiri Konferensi Presiden Parlemen Eropa dan dia tidak berbasa-basi mengenai tindakan Azerbaijan dengan mengatakan:

Sebagaimana diketahui Azerbaijan terus melakukan pembersihan etnis saat ini.

Puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka, dan ini terjadi di abad ke-21 di hadapan seluruh dunia. Ini benar-benar kejahatan!

Yang membuat Fianna Fail dan yang lainnya merasa malu, ia mengangkat gambaran tentang pengusiran orang-orang Armenia yang dilakukan Azerbaijan di wilayah tersebut. (Sumber: www.catholicarena.com)