Proses Klaim Terkatung-katung, Sejumlah Ahli Waris Peserta BPJS Ketenagakerjaan Maumere Kecewa dan Geram
redaksi - Selasa, 10 Juni 2025 21:23
MAUMERE (Floresku.com) - Proses klaim yang terkatung-katung dan sikap petugas BPJS Ketenagakerjaan Maumere yang tidak ramah, membuat sejumlah ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan Maumere kecewa dan geram.
Mengetahui kalau Floresku.com beberapa kali mengangkat isu ini, pada beberapa kesempatan yang berbeda, sejumlah ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan menemui jurnalis Floresku.com Biro Maumere, untuk ‘curhat’ sembari memperlihatkan data kepesertaaan dan berkas klaim mereka.
Salah satu dari mereka adalah Maria Dona, anak dari ahli waris atas nama almarhumah Theresia Naa dari Desa Masubewa Kecamatan Paga.
“Saya sudah urus semua berkas berkasnya dan sudah menyerahkan berkas-berkas itu kepada Iren (petugas BPJS Ketengakerjaan). Berkas-berkas tersebut sudah diverifikasi, tetapi sampai saat ini klaim saya belum kunjung cair,” ujar Dona memulai kisahnya.
Menurut Dona, alasan ‘penolakan klaimnya’ yakni karena pada saat survei didapatkan informasi bahwa almarhum Theresia (ibu kadung Dona, red) mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan Maumere, dalam kondisi sakit.
“Ini aneh, waktu daftar pakai KTP dan NIK, tapi giliran klaim sudah ada keterangan yang macam-macam. Petugas datang survei, saya sebagai ahli waris tidak diberitahu,” ungkap Dona, geram.
Pada Kamis, 6 Juni lalu, Dona meminta awak media ini mendampinginya menemui Iren, di kantor BPJS Maumere.
“Kalau ibu datang dengan pendamping dari media, maka nanti ibu langsung konfirmasi dengan pimpinan saja,” ujar Iren..
“Saya sudah sampaikan, kalau mau bicara mengenai pembatalan pencairan klaim, nanti ibu bisa langsung saja ketemu pimpinan,” kata Iren lagi.
Mendengar keterangan Iren itu, Dona, selaku ahli waris, marah karena merasa disepelekan.
“Kami ke sini mau ambil uang kami, hak kami, bukan uang siapa-siapa. Kenapa kami sepertinya sulit sekali mendapatkan hak kami"” ujar Dona dengan nada tinggi.
“Kalian (baca: petugas BPJS Maumere) saat sosialisasi merekrut nasabah dengan enteng menyampaikan bahwa hari ini menjadi peserta BPJS, besok (Anda) meninggal (klaim Anda) langsung diproses untuk dibayarkan. Nah, keterangan seperti itu yang buat kami, rakyat kecil bersedia untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Dona.
“Kami bekerja keras, banting tulang supaya bisa bayar iuran, tapi sekarang giliran kami mengklaim hak kami, kalian beri alasan macam-macam supaya dana tidak bisa dicairkan. Terus terang cara kerja demikian sangat mengecewakan. Kalian telah menipu kami,” kata Dona lagi.
Modesta Euprasia ahli waris .dari peserta BPJS Ketenagakerjaan Maumere atas nama Fidelis Wau asal Geliting, Kecamatan Kewapante punya kisah yang berbeda.
Modesta yang beralamat di Wairkoja RT/RW. 013/001, Kecamatan Kewapante mengatakan, “Saya sudah pernah mengajukan klaim BPJS Ketenagakerjaan, dua tahun lalu, tepatnya pada 8 Agustus 2023. tetapi sampai saat ini tidak kunjung diproses."
"Terakhir saya berinisiatif datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan Maumere tetapi pihak BPJS (baca:Iren) menyampaikan akan diproses. Saat itu pihak BPJS memminta saya pulang saja dulu, nanti, akan dihubungi kembali (oleh pihak BPJS). Namun sampai saat ini saya tidak pernah dihubungi,” Modesta mengisahkan.
Cerita lain lagi diatang dari Magdalena ahli waris dari almarhum Yosep Wensilaus asal Dusun Klotong, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola.
Magdalena mengungkapkan, “saya sudah berkali-kali datang ke kantor BPJS Ketengakerjaan. Pertama kali, saya datang untuk memasukkan semua berkas. Lalu, kedua saya datang untuk edua diwawancarai. "
"Setelah itu saya diminta untuk datang lagi. Begitu saya datang, saya malah disuruh pulang saja dulu. Alasannya Iren mau keluar dan diminta untuk tunggu saja di rumah karena tim BPJS Ketenagakerjaan mau datang survei. Namun sampai saat ini tim survei tidak kunjung datang,” ungkap Magdalena.
Jawa Baule, ahli waris dari almarhumah Agustina Ara dari Dusun Wairmitak, Desa Egon Kecamatan Waigete. punya cerita sendiri pula.
Menurut Jawa, klaimnya tidak bisa dicairkan dengan alasan bahwa peserta (baca: Agustina Ara) pada saat pendaftaran sudah mendapat Sakramen Minyak Suci.
“Ini juga aneh 'kan? Kalau begitu kenapa pas daftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan mereka tidak minta saja hasil medical chek up sekalian?," kata Jawa,
Marselina Marice Dua Heret ahli waris dari almarhum Feliks dari Desa Nangatobong juga mengisahkan proses klaim BPJS Ketenagakerjaan yang terkatung-katung.
“Saya sudah ke BPJS Ketenegakerjaan tetapi Iren mengatakan bahwa suami saya tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, suami saya (Feliks) punya kartu peserta BPJS. Nah, saya bingung dengan keterangan Iren. Akhirnya saya menemui media ini biar dipublikasi, siapa dengan cara itu saya bisa dapat solusinya,” ujar Marselina.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Maumere tidak responsif
Untuk mendapat informasi secara berimbang, awak media ini tidak saja menerima keluhan para nasabah.
Media ini berusaha untuk menghubungi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Maumere Ade A. Manala Tandi melalui aplikasi WhatsApp.
Upaya media ini tidak mendapat tanggapan, sepertinya nomor WhatsApp awak media ini telah diblokir.
Pada tanggal 2 Juni 2025, awak media ini menempuh cara lain, mengirimkam surat (terlampir) kepada Kepala BPJS Ketenagakerjaan Maumere untuk meminta waktu beraudensi. Namun, surat itu pun tidak direspon.

Kemudian, pada Selasa, 10 Juni, awak media ini kembali mendatangi kantor BPJS ketenagakerjaan Maumere, tetapi seorang petugas mengatakan pimpinan (baca: Kepala BPJS Ketenagakerjaan Maumere, Ade A. Manala Tandi) belum bisa menerima tamu.
Namun, ketika awak media sedang menunggu konfirmasi dari Kepala BPJS Ketenegakerjaan, tampak seorang bapak yang dikenal sebagai mantan Kepala BPJS Ketenegakerjaan masuk dan tanpa melaui antrean ia langsung menuju ruangan kerja Kepala BPJS Ketenagakerjaan
“Bapak itu baru saja datang, langsung masuk seperti lewat jalan tol, sedangkan orang lain datang dari tadi, menunggu dalam ketidakpastian. Bahkan, untuk masuk ke ruang tunggu saja, langsung di tahan sekuriti. Enak betul dia ya,” ujar salah seorang ahli waris, geram.
Selang beberapa waktu kemudian, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Maumere tampak ke luar dari ruang kerjanya.
Melihat Kepala BPJS Ketenagakerjaan Maumere sudah berada di halaman kantor, awak media ini mendekati untuk meminta waktu bicara. Namun, ia langsung bertanya ketus, "ada perlu apa?".
Awak media ini pun tak sempat memita konfirmasi lebih lanjut, karena Kepala BPJS Maumere itu, terus berjalan menuju mobilnya dan pergi entah ke mana. (Silvia; Hery). ***