Proyek Air Minum Rp 8,9 Miliar di Desa Rokap Rusak Kebun Warga, Kontraktor: 'Jangan Dimediakan!'
redaksi - Selasa, 26 Agustus 2025 20:52
LABUAN BAJO (Floresku.com) – Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) senilai Rp8,9 miliar yang tengah dikerjakan di Desa Rokap, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, menuai polemik.
Pasalnya, pembangunan proyek yang digadang-gadang akan meningkatkan akses air bersih di Desa Bari itu justru merusak lahan perkebunan milik warga.
Pemerintah Desa Rokap angkat suara. Kepala Desa Rokap, Albinus Yupen, menegaskan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi pertemuan antara masyarakat, kontraktor pelaksana, dan Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Barat.
"Proyek ini sebenarnya untuk kepentingan Desa Bari. Kami dari Pemerintah Desa Rokap hanya membantu mempertemukan masyarakat dengan kontraktor serta dinas teknis," ujar Albinus, Senin (26/8).
- BRI Pacu Pertumbuhan UMKM dengan Pembiayaan Rp1.137,84 Triliun
- Bacaan Liturgis, Rabu, 27 Agustus 2025: Kami Memberitakan Injil Allah kepada Kamu
- Proyek Miliaran Rupiah Obrak Abrik Perkebunan Milik Warga Desa Rokap
Dalam pertemuan yang difasilitasi tersebut, lanjut Albinus, pemerintah kabupaten berjanji memberikan kompensasi kepada masyarakat. Kompensasi itu berupa bantuan dana pembangunan gereja sebesar Rp50 juta dan pembangunan jalan penghubung Doro-Rokap, sebagai imbal balik atas pembebasan lahan di sekitar sumber mata air.
"Itu janji Bupati, bantuan 50 juta untuk gereja di Stasi Rokap dan pembangunan jalan, sebagai bentuk ganti rugi," jelasnya.
Namun, kontroversi muncul ketika kontraktor pelaksana dari PT Wae Loo Poco, yang dihubungi melalui sambungan telepon, menolak polemik ini dibesar-besarkan di media.
Kontraktor yang disapa Reno itu menyebut bahwa proses penggusuran jalur pengangkutan material telah dilakukan dengan panduan dari warga setempat.
"Seharusnya bapak tanya, maunya mereka seperti apa. Kami datang ke sana juga dipandu masyarakat. Jangan hal kecil begini dimediakan," kata Reno dengan nada keberatan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tetap akan menyelesaikan polemik pada proyek tersebut, namun meminta agar masyarakat tidak melaporkan ke media.
"Kasi tahu mereka, jangan hal sepele begitu dibawa ke media. Bisa dibicarakan baik-baik," pungkasnya. (Vian Dalang). ***