Mencari Allah

Aku belajar filsafat sampai sayap pikiranku tak pernah lelah terbang

Aku belajar teologi sampai aku sangka Tuhan itu tukang bengkel yang jorok

Aku belajar antropologi sampai aku hampir menjadi seekor simpanse dalam kandang 

Aku belajar sosiologi sampai aku lupa bahwa manusia lebih jahat dari singa

Aku belajar hukum sampai aku sangka surga dan neraka adalah milikku

Aku belajar musik sampai aku tak mampu memahami yang suara yang merdu

Aku belajar mencari Allah seperti rusa kehausan se-musim

Allah itu oase tanpa riak dan gelombang 

Kesejukan yang menerpa tubuh hingga jiwaku

Dan aku manusia penikmat kesejukan dengan hati 

yang lembut dan kadang membatu. **

* Kupang, 10 Maret 2023 

Hanya Karena Laut Dalam

Hanya karena laut diam dan tidak mau bicara

Di lambungnya berhambur sejuta siput mutiara

Berenang selaksa ikan tanpa pakan dari manusia

Menatang ribuan kapal tanpa lelah 

Menghempaskan gelombangnya dengan buih nan indah

Mengeringkan airnya menjadi garam.

Laut, mengapa gemuruhmu tetap mengulum rahasia

Mengapa engkau tidak pernah menunjukkan kesombongan

Mengapa keindahan buihmu raib seketika tetapi selalu berulang

Engkau adalah kaki dan lambung Sang Ilahi

Bergemuruh sambil membiarkan lambungmu dilukai 

Memercikkan rejeki bagi bumi dan segala isinya. ** 

* Tanjung Bastian Wini, 24 Mei 2022