Pusat Meterelogi Maritim: Gelombang Sangat Tinggi di Barat Daya Enggano dan Gelombang Sedang di NTT
Redaksi - Senin, 01 Maret 2021 01:08Jakarta: Peta perkiraan gelombang untuk tujuh hari ke depan yang dikeluarkan Pusat Meteorologi Maritim menunjukan adanya potensi gelombang sangat tinggi (4 - 6 m) di area Samudera Hindia Barat Daya Enggano, sementara potensi gelombang tinggi dan sedang di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Perakiraan gelombang satu minggu ke depan merupakan informasi prakiraan gelombang berlaku hingga 7 hari kedepan yang memuat prakiraan tinggi gelombang dan potensi hujan lebat disertai petir. Prakiraan gelombang satu minggu ke depan mencakup prakiraan gelombang per hari, khusus untuk prakiraan hari pertama hingga hari ketiga ditambahkan prakiraan potensi hujan lebat disertai kilat / petir di wilayah perairan Indonesia.
Perkiraan tersebut disampailan melalui laman resmi Pusat MeterologiMaritim, Minggu, 28 Peberuari 2021, pukul 13.00 WIB dan berlaku mulai Senin, 01 Maret 2021 07:00 WIB Sampai Minggu, 07 Pebruari 2021 19:00 WIB.
Area perairan dengan gelombang sedang (1,25-2,50 m), akan terjadi di area Laut Cina Selatan, Laut Andaman bagian Barat, perairan Barat Aceh, perairan Barat Simeuleu, perairan Nias dan Sibolga, perairan Kep. Mentawai, perairan Bengkulu dan pulau Enggano Selat Sunda bagian Selatan, perairan Selatan Sumbawa, Sulawesi bagian Timur, perairan Utara Kep. Sangihe Talaud, perairan Halmahera Laut Halmahera, Laut Maluku bagian Selatan dan UtaraLaut Banda Laut AruLaut Arafura bagian Tengah Timur, perairan Utara Manokwari, dan perairan Utara Biak Samudera Pasifik Utara Papua.
Untuk wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), gelombang sedang akan terjadi di perairan pulau SumbaLaut SawuPerairan pulau Sawu dan pulau Rote Laut.
Menurut Pusat Meterologi Mariti, gelombang sedang (1,25 m) berisiko bagi perahu nelayan, gelombang 1,5 meter berisiko bagi kapal tongkang, dan lebih dari 2,5 meter berisiko bagi kapal ferry.
Sementara itu, area perairan dengan gelombang tinggi (2.50 - 4.0 m) akan terjadi di perairan Barat Lampung, perairan Selatan pulau Jawa, perairan Selatan Bali, perairan Selatan Lombok Samudera Hindia Barat Mentawai hingga Selatan Sumbawa (MLA).