BUCKINGHAm, INGGRES ( Floresku.com)- Raja Inggris, Charles III didiagnosa menderita sakit kanker. Diagnosa ini muncul usai Raja Charles menjalani pengobatan pembesaran prostat. 

"Setelah prosedur pembesaran prostat yang dilakukan Raja baru-baru ini di Rumah Sakit, ada masalah yang menjadi perhatian. Tes diagnostik telah mengidentifikasi suatu kanker," bunyi keterangan dari Istana Buckingham.  

Dengan adanya diagnosa tersebut, dokter yang menangani Raja Charles memintanya untuk menunda tugas-tugas publik. Dokter meminta Raja Charles untuk lebih banyak beristirahat. 

ara pemimpin dunia mendoakan Raja Inggris, Charles III yang didiagnosa sakit kanker. Kini Raja Charles tengah menjalani perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit. 

Dilansir BBC, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, bahwa dirinya "terkejut dan sedih" mendengar kabar tersebut. 

Namun, ia bersyukur, karena kanker ditemukan lebih awal sehingga tim medis dapat bergerak cepat.  

• Sambut Imlek 2024, Kominfo Terbitkan Prangko Shio Naga
• Jumpa Nasabah PNM Mekaar, Presiden Jokowi Tekankan Semangat sebagai Modal Utama Berusaha
• Poltekpar NHI Bandung Raih “3rd Best Knife Skill” di Ajang The 10th Young Chef Olympiad India

"Semua orang akan mendoakan Raja Charles agar bisa sembuh total," ujar PM Sunak. Adapun Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga menyuarakan keprihatannya di akun X. 

"Menjalani diagnosis kanker, pengobatan dan kemampuan untuk kelangsungan hidup membutuhkan harapan dan keberanian mutlak. Jill dan saya bersama warga AS berdoa agar yang Mulia segera pulih sepenuhnya," ujar Biden. 

Masih dari akun X, Presiden Perancis Emmanuel Macron turut mendoakan Raja Charles. "Semoga Yang Mulia Raja Charles segera pulih," ujar Macron. 

Ucapan yang sama juga datang dari PM Kanada, Justin Trudeau. Dia mengatakan, bersama rakyat Kanada memikirkan kondisi sang raja dan rakyatnya. 

"Saya dan warga Kanada di seluruh negeri serta masyarakat dunia memikirkan yang Mulia Raja Charles III yang menjalani pengobatan. Semoga Yang Mulia diberi kesembuhan cepat dan menyeluruh," ujar Trudeau. (Sumber: BBC).