RD Blasius Blino, Imam Katolik Asal Kabupaten Sikka yang Berkarya di Pontianak, Tutup Usia, RIP

redaksi - Minggu, 21 Agustus 2022 20:10
RD Blasius Blino, Imam Katolik Asal Kabupaten Sikka yang Berkarya di Pontianak,  Tutup Usia, RIPRD Blasius Blino (sumber: IG Paroki MRPD, Pontianak)

PONTIANAK (Floresku.com) – Kabar duka datang dari Keuskupan Agung Pontianak. Pada Sabtu, 20 Agustus 2022, RD Blasius Blino, meninggal dunia karena sakit.

Portal berita www.katolikku.com, Minggu (21/8) menyebutkan bahwa  RD Blasius Blino adalah pastor vikaris Paroki Maria Ratu Pencinta Damai (MRPD) Jln. Gusti Hamzah, Gg.Pancasila V No.1, Pontianak, Kalimantan Barat.

RD Blasius Blino adalah imam diosesan yang lahir dan dibesarkan di Desa He'o Pu'at, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

“Dia dari kampung He'o sebelahnya Watublapi. Kampung tetangga dengan Uskup Weetebula, Mgr Edmund Woga,”  jelas Hubertus  Samsi, teman sekelas RD Blasius Blinosejak di SMP Seminari Lela, Sikka (1978-1981).

Pada masa remajanya, Blasisu Blino belajar di SMP Seminari Lela, Sikka, kemudian di SMA Seminari San Dominggo, Hokeng, Floresi Timur (1981-1984).

Selanjutnya ia menjalani pendidikan sebagai persiapan menjadi imam Katolik di Seminari Tinggi St Petrus Ritapiret, Nita, Maumere.

Semasa sebagai frater, Blasius Blino menjalani  TOP atau Tahun Orientasi Pastoral (1988-1989) di Seminari KPA Singtang, di Mataloko. 

Ia kemudian TOP kedua di Kalimantan Barat (1989-1990). Pada masa TOP kedua itu  ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang fatal sehingga salah satu tangannya harus diamputasi. 

Meski dengan kondisi fisik yang tak lagi sempurna, Blasius tetap berkomitmen menapaki jalan panggilan Tuhan, sehingga kemudian ditahbiskan menjadi imam Katolik Keuskupan Agung Pontinak, pada 1994.

Terakhir, menurut situs web Keuskupan Agung Pontianak, RD Blas Blino berkarya sebagai pastor vikaris di  paroki yang akrab disebut Paroki Maria Ratu Pencinta Damai Pancasila, bersama RD John Rustam (Pastor Paroki), RD Pio Christi  Djelani (vikaris). 

Gereja Maria Ratu Pencinta Damai Pancasila memiliki ciri khas bangunan yang sejuk dengan sejarah gereja di Kota Pontianak yang kuat sehingga menjadi tempat ibadah bagi umat Katolik Kota Pontianak.

Gereja Maria Ratu Pencinta Damai Pancasila  diresmikan pada 1 Januari 2018.

Pembangunan gereja tersebut  menelan biaya 37 miliar rupiah. Sebesar 30 miliar berasal dari bantuan Gubernur Kalimatan Barat waktu itu, Cornelis. Sisanya adalah swadaya umat, sumbagan donatur dan beberapa BUMN.

Gereja tempat alm.RD Blas melayani dapat memilikiluas 1594,5 meter persegi, dibangun di atas lahan 4680 meter persegi, dan mampu menampung 1500 orang.

Kini, umat Paroki Maria Ratu Pencita Damai Pancasila hanya  dapat mengenang sosok RD Blasius Blino, imam mereka yang mereka cintai. Selamat Jalan, RD Blasius Blino. Semoga berbagia abadi di surga. * (Silvia). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS