Rekening Ganda PIP di Talibura: Uang Masuk, Langsung Raib — Orang Tua Siswa Tolak 'Uang' dari Oknum yang Diduga Tilep Dana Anak

redaksi - Selasa, 07 Oktober 2025 20:38
Rekening Ganda PIP di Talibura: Uang Masuk, Langsung Raib — Orang Tua Siswa Tolak 'Uang' dari Oknum yang Diduga Tilep Dana AnakSDI Nebe, Kecamatan Talibura (sumber: Silvia)

TALIBURA (Floresku.com) - Kasus dugaan penyalahgunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) mencuat di SDI Nebe, Desa Bangkoor, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Seorang orang tua murid, Murina Anna Lenti, mengungkapkan bahwa dana bantuan pendidikan untuk anaknya diduga dicairkan tanpa sepengetahuan penerima manfaat, bahkan terjadi dua kali — pada tahun 2024 dan 15 Juli 2025 — ketika anaknya masih bersekolah di SD, dan baru diketahui setelah kini anaknya duduk di bangku SMP.

“Dana PIP senilai Rp1,5 juta atas nama anak saya katanya sudah masuk rekening, tapi uangnya langsung raib. Saya tidak tahu ada rekening baru atau kartu ATM-nya. Kami tidak pernah terima apa-apa,” ujar Murina dengan nada kecewa.

Ia menambahkan, tidak pernah ada sosialisasi dari pihak sekolah mengenai mekanisme pencairan dana, pembagian buku rekening, maupun pengeluaran kartu ATM. 

Kasus ini mencuat setelah sebuah unggahan di media sosial Facebook menyoroti dugaan raibnya dana bantuan PIP di sekolah tersebut.

Murina juga mengaku sempat didatangi oleh seorang oknum yang menawarkan uang Rp1,5 juta — jumlah yang sama dengan nilai bantuan yang hilang. Namun ia menolak.
 

“Saya tolak karena saya sudah dilaporkan ke desa oleh Kepala Sekolah SDI Nebe. Saya mau jalani prosesnya secara resmi saja. Kalau memang ada yang salah, harus dijelaskan di depan,” tegasnya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa pihak sekolah melaporkan Murina ke Pemerintah Desa Bangkoor untuk dilakukan rapat klarifikasi resmi pada hari ini, Selasa (7/10). 

Pertemuan tersebut digelar untuk mendengar penjelasan dari kedua belah pihak menyusul viralnya dugaan rekening ganda dan pencairan tanpa izin penerima.

Saat dikonfirmasi, pihak sekolah enggan memberikan komentar mengenai laporan tersebut. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka.

Murina menegaskan bahwa keluarga masih mempertanyakan dasar penerbitan kartu ATM baru tanpa sepengetahuan pemilik rekening.

“Siapa yang mengusulkan ATM baru? Bahkan ATM lama saja kami tidak tahu siapa yang urus. Kok bisa ada perubahan dan buku rekening baru tanpa pemberitahuan?” pungkasnya. (Silvia). ***

RELATED NEWS