Rektor Universitas Nusa Nipa Hadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Perdana di ITB

redaksi - Sabtu, 09 Agustus 2025 16:32
Rektor Universitas Nusa Nipa Hadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Perdana di ITBRektor Universitas Nusa Nipa, Dr. Jonas K. G. D. Gobang, S. Fil., M. A. hadir dalam Konvensi Sains, Teknologi dan Industri Indonesia yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tanggal 7 - 9 Agustus 2025 (sumber: Istimewa)

BANDUNG (Floresku.com)  — Rektor Universitas Nusa Nipa, Dr. Jonas K. G. D. Gobang, S. Fil., M.A. menghadiri Konvensi Sains, Teknologi dan Industri Indonesia (KSTI) yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tanggal 7 hingga 9 Agustus 2025. 

KSTI merupakan acara perdana di Indonesia yang fokus pada pengembangan sains dan teknologi secara terpadu di ranah pendidikan tinggi dan industri.

Konvensi yang dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ini dihadiri oleh para pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) seluruh Indonesia, para ilmuwan, peneliti, serta mahasiswa program doktoral dari berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Dalam pidatonya yang berlangsung hampir empat jam, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan dunia industri untuk mempercepat kemajuan sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM) di Tanah Air.

Acara pembukaan juga dihadiri oleh jajaran kabinet Merah Putih, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Menteri Keuangan, Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Menteri Komunikasi, Digital dan Informatika, serta Menteri Pertahanan. Selain itu, sejumlah Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Gubernur Jawa Barat, dan tamu undangan dari luar negeri turut hadir memberikan dukungan terhadap visi besar KSTI.

Dr. Jonas K. G. D. Gobang, yang juga aktif memajukan pendidikan dan riset di wilayah Nusa Tenggara Timur, menyambut positif digelarnya KSTI. Menurutnya, konvensi ini menjadi momentum strategis bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas riset dan inovasi yang berdampak langsung pada pembangunan nasional. 

“KSTI membuka peluang bagi universitas seperti Universitas Nusa Nipa untuk memperluas jejaring riset, berkolaborasi dengan berbagai lembaga, serta menerapkan hasil teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Dr. Jonas.

Tujuan utama KSTI adalah menguatkan peran perguruan tinggi dalam mengembangkan sains, teknologi, engineering, dan matematika agar dapat berkontribusi signifikan dalam pembangunan industri dan penguatan ekonomi nasional. 

Melalui dialog intensif dan pemaparan riset-riset terkini, KSTI diharapkan mampu mendorong lahirnya inovasi yang tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga aplikatif dan berkelanjutan.

Konvensi ini menjadi ajang yang tepat bagi para akademisi dan praktisi untuk berbagi pengetahuan dan strategi dalam menghadapi tantangan global, serta meningkatkan daya saing Indonesia di bidang sains dan teknologi. 

Dengan kehadiran tokoh-tokoh penting nasional dan internasional, KSTI juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat riset dan inovasi di kawasan Asia Tenggara. (SP/Silvia). ***

RELATED NEWS