RENUNGAN AKHIR TAHUN: Saat untuk Berbenah Diri dan Bersyukur
redaksi - Selasa, 31 Desember 2024 07:34Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
(1Yoh 2:18-21; Yoh 1: 1-18)
Pada saat tutup tahun Gereja sekali lagi mewartakan kepada kita tentang misteri Allah menjadi Manusia dalam diri Yesus Kristus.
Allah yang kekal, tidak punya awal dan akhir, ketika masuk ke dalam dunia dan menjadi Manusia dalam diri Yesus, Allah mengubah yang lemah, rapuh dan terbatas sehingga memiliki nilai ilahi dan kekal. Kita diangkat menjadi anak-anak Allah.
Misteri Allah menjadi Manusia dalam diri Yesus mengangkat martabat manusia yang hina oleh karena dosa menjadi luhur dan mulia. Manusia yang sebelumnya hidup dalam kegelapan mendapat hak untuk hidup dalam terang Kristus.
Selain itu, kelahiran Yesus di dunia memberikan makna baru kepada manusia yakni hidup dalam kelimpahan dan pada saat yang sama, menuntut supaya orang-orang beriman menghargai dan menjunjung tinggi kehidupan baik manusia maupun hidup makluk-makluk lain
Santo Yohanes dalam bacaan pertama mengingatkan kita agar waspada, hati-hati terhadap hadirnya antikristus di mana-mana, mungkin juga di dalam rumah, keluarga dan lingkungan masyarakat kita.
Antikristus menawarkan pilihan hidup lain yang menggiurkan, tetapi menjauhkan kita dari Allah dan menuntun kita kepada keputusan untuk mengkhianati Kristus dan ajaran-Nya.
Sering kita diajak untuk melawan Kristus dan ajaran-Nya.
Antikristus menawarkan ajaran-ajaran dan cara hidup lain yang bertentangan dengan ajaran dan cara hidup yang ditetapkan atau diajarkan Kristus.
Mungkin kita pun selama tahun yang hampir berakhir ini juga pernah alami godaan dan tawaran dari antikristus-antikristus lain agar tidak setia kepada Kristus; untuk bersikap dan bertindak berlawanan dengan kehendak Allah dan kebaikan bersama.
Kita ditantang untuk mempertaruhkan iman dan keyakinan kita untuk sesuatu yang lain yang mungkin sangat berharga di mata manusia, seperti harta kekayaan, jabatan, popularitas, persahabatan, cinta perkawinan, kenikmatan hidup, dll.
Ada juga antikristus yang ajak kita untuk tidak lagi setia pada perintah-perintah Tuhan, seperti tidak ke gereja pada hari Minggu dan hari raya, tetapi bekerja di rumah atau di kebun. Atau kita diajak untuk mencuri, tidak setia dalam hidup perkawinan atau melakukan hal-hal yang mengganggu dan merugikan kepentingan umum.
Di penghujung tahun ini kita diajak untuk tetap percaya kepada Tuhan. Percayalah Tuhan sanggup membuat kita menjadi kuat seperti seekor burung rajawali yang terbang mengatasi badai.
Jangan pernah berkata terlalu tua atau terlalu muda untuk memulai sesuatu yang baru, karena untuk segalanya ada waktunya.
Jangan pernah berkata terlalu terlambat untuk memulai sesuatu yang baik, karena kebaikan tidak pernah mengenal kata terlambat.
Jangan pernah mengandalkan kekuatan dan pikiran kita sendiri karena kekuatan dan pikiran kita ada batasnya.
Andalkan Tuhan dalam segala sesuatu. Percayalah dengan sepenuh hati kepada Tuhan, karena bagi Tuhan tak ada sesuatu pun yang mustahil. Bagi Allah segalanya mungkin.
Dalam nada syukur dan pujian kepada Allah yang telah menuntun perjalanan kita hingga saat terakhir tahun 2024, dan terima kasih berlimpah kepada kita sekalian karena kita telah berkenan berjalan bersama hingga saat ini. Amen.
Kewapante, 31 Desember 2024