Renungan Harian Katolik, Kamis, 09 Juni 2022: Membayar Hutang Sampai Lunas
redaksi - Kamis, 09 Juni 2022 08:09Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. (Mat. 5:25-26).
Tentu saja, perikope di atas seakan menyampaikan sebuah pesan menakutkan! Pada awalnya, cerita ini bisa dilihat seperti menggambarkan kurangnya belas kasihan. "Kamu tidak akan dibebaskan sampai kamu membayar hutangmu sampai lunas." Tapi sebenarnya, itu adalah tindakan cinta yang besar.
Kuncinya di sini adalah bahwa Yesus ingin kita berdamai dengan Dia dan satu sama lain. Secara khusus, Dia ingin semua kemarahan, kepahitan dan kebencian dihapus dari jiwa kita.
Itu sebabnya Dia berkata untuk “Berdamailah dengan lawanmu dengan cepat dalam perjalanan ke pengadilan bersamanya.” Dengan kata lain, minta maaf dan berdamailah sebelum Anda menemukan diri Anda di hadapan kursi pengadilan keadilan ilahi.
Keadilan Tuhan benar-benar terpuaskan ketika kita merendahkan diri, meminta maaf atas kesalahan kita, dan dengan tulus berusaha menebus kesalahan. Dengan itu, setiap "sen" sudah dibayarkan.
Tapi yang tidak diterima Tuhan adalah ketegaran. Keras kepala adalah dosa serius dan tidak dapat diampuni kecuali ketegaran itu dilepaskan. Ketegaran dalam menolak untuk mengakui kesalahan kita dalam suatu keluhan adalah perhatian terbesar. Ketegaran dalam penolakan kita untuk mengubah cara kita juga menjadi perhatian besar.
Hukumannya adalah bahwa Tuhan akan menjalankan keadilan-Nya atas kita sampai kita akhirnya bertobat. Dan ini adalah tindakan kasih dan belas kasihan dari pihak Tuhan karena penghakiman-Nya difokuskan terutama pada dosa kita yang merupakan satu-satunya hal yang menghalangi kasih kita kepada Tuhan dan sesama.
Membayar kembali sen terakhir juga dapat dilihat sebagai gambaran dari Api Penyucian. Yesus memberitahu kita untuk mengubah hidup kita sekarang, untuk mengampuni dan bertobat sekarang. Jika tidak, kita masih harus berurusan dengan dosa-dosa itu setelah kematian, tetapi jauh lebih baik untuk melakukannya sekarang.
Renungkan apa yang harus Anda "damaikan dengan lawan Anda" hari ini. Siapa lawanmu? Dengan siapa Anda memiliki keluhan hari ini? Berdoalah agar Tuhan menunjukkan kepada Anda jalan untuk dibebaskan dari beban itu sehingga Anda dapat menikmati kebebasan sejati!
Tuhan, bantu aku untuk memaafkan dan melupakan. Bantu saya untuk mencari apa pun yang menghalangi saya untuk sepenuhnya mencintai Anda dan semua tetangga saya. Sucikan hatiku, ya Tuhan. Yesus, aku percaya pada-Mu. (Sumber: My Catholic Life).