Renungan Harian Katolik, Rabu, 26 Oktober 2022: Praduga
redaksi - Selasa, 25 Oktober 2022 20:46“Kemudian dia akan berkata kepadamu, 'Saya tidak tahu dari mana Anda berasal. Enyahlah dari pada-Ku, hai semua penjahat!’” Lukas 13:27
Yesus menjelaskan bahwa ada beberapa orang yang akan datang kepada-Nya dengan anggapan mereka masuk ke Surga tetapi anggapan mereka akan disambut dengan kata-kata yang menakutkan ini: “Aku tidak tahu dari mana asalmu. Berangkat dariku.”
Berprasangka buruk adalah dosa yang berbahaya. Ini berbahaya karena dua alasan. Pertama, ketika orang lancang, mereka hidup dalam penyangkalan kebenaran.
Berkenaan dengan Tuhan, praduga berarti bahwa orang-orang bertindak seolah-olah mereka berada dalam hubungan dengan Tuhan padahal sebenarnya tidak.
Mereka mungkin mengatakan hal-hal suci, bertindak suci dan bahkan percaya bahwa mereka suci, padahal sebenarnya mereka tidak mengenal Tuhan kita sama sekali. Jadi, praduga adalah ketika seseorang hidup dalam penyangkalan terhadap kebenaran.
Kedua, praduga berbahaya karena orang yang lancang tidak akan bertobat dari dosanya sendiri. Ini karena penyangkalan mereka membuat mereka tidak mungkin mengakui dosa mereka.
Tanpa mengakui dosa mereka, mereka kemudian tidak dapat mengakui kebutuhan mereka untuk berubah. Mereka tetap tenggelam dalam pemikiran palsu dan dosa mereka.
Yesus menyajikan ajaran ini bukan untuk mengungkapkan bahwa Dia keras terhadap orang-orang yang lancang; sebaliknya, Dia menyajikannya sebagai tindakan belas kasihan yang besar bagi mereka yang terjebak dalam dosa ini.
Dibutuhkan wahyu yang mengejutkan ini untuk membebaskan seseorang dari dosa ini.
Dalam hal ini, ketakutan akan suatu hari mendengar kata-kata dari Yesus inilah yang akan membantu mereka yang terjebak dalam praduga untuk membebaskan diri dan menghadapi kebenaran.
Renungkan, hari ini, dengan cara apa pun bahwa Anda tidak jujur dengan diri sendiri atau dengan orang lain.
Biarkan kejutan hasil akhir dari anggapan apa pun dalam hidup Anda mengguncang Anda bebas dari dosa ini sehingga Anda dapat merendahkan diri di hadapan Tuhan sekarang, sebelum terlambat.
Ingatlah betapa dalam Tuhan kita mengasihi Anda dan biarkan kasih itu membantu Anda menghadapi hidup Anda dengan kejujuran dan integritas.
Tuhanku yang terkasih, aku sangat mencintai-Mu dan berdoa agar cintaku selalu jujur, tulus, dan lengkap. Bantulah aku untuk melihat, dalam hidupku, segala cara di mana aku gagal untuk mencintai-Mu dengan sepenuh hatiku. Aku memberikan hidupku kepada-Mu, Tuhan terkasih, tanpa syarat. Yesus, aku percaya pada-Mu.***