SENDAL SERIBU, 19 Agustus 2022: Mengasihi Allah dan Sesama

redaksi - Jumat, 19 Agustus 2022 07:40
SENDAL SERIBU,  19 Agustus  2022: Mengasihi Allah dan SesamaIlustrasi Matius 22:34-40 (sumber: www.katolikku.com)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

JUMAT, 19 AGUSTUS 2022, HARI BIASA, PEKAN BIASA XX
Yeh. 37:1-14; Mzm. 107:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 22:34-40 
[Thn. V/VIII/230/2022]
RD. Riano Tagung

Marilah kita berdoa:  YA YESUS, SANG PEMILIK KASIH YANG SEJATI, Engkau telah meletakkan benih Kasih di dalam hatiku, agar aku selalu memiliki kerinduan untuk mengasihiMu dan juga tergerak hati untuk mengasihi sesama, sebab tidak mungkin aku hanya mengasihiMU dan mengabaikan sesama di sekitarku. Siramilah denan embun KasihMu bagi benih Kasih ini, agar hidup, bertumbuh dan berbuah dalam hidup harianku, kini dan selama-lamanya,  Amin.
Injil Mat. 22:34-40 
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus untuk mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?" 

Yesus menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

MENGASIHI ALLAH DAN SESAMA!!!
Pastor Riano Tagung, Pr

Caramu mengasihi ALLAH akan nampak dalam caramu mengasihi sesama. Mengasihi ALLAH adalah sebuah keharusan, pun juga dalam mengasihi sesama. Tidak ada kata tidak untuk sebuah KASIH yang harus diwujudnyatakan. Kapan, dimana dan bagaimana situasinya, KASIH itu harus me-nyata-kan dirinya.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Seluruh hidup kita adalah cara ALLAH menunjukkan kasihNYA kepada kita. Butuh kesadaran dan kebeningan hati untuk menyadari betapa ALLAH sangat mengasihi kita sebab kita harus sadari ini bahwa SEBELUM KITA MENGASIHI ALLAH, ALLAH TELAH TERLEBIH DAHULU MENGASIHI KITA. 

Keberadaan kita saat ini, napas kehidupan yang masih kita hirup saat ini adalah tanda nyata ALLAH MENGASIHI KITA. Satu yang DIA minta, membalas kasihNYA dengan mengasihiNYA. 

Sederhana dalam kata tapi sungguh sukar dalam tindakan setiap hari. Kita belum sungguh mengasihi ALLAH dengan kasih yang total dan  denan seluruh jiwa raga kita. Hati, pikiran dan jiwa tidak semuanya diserahkan untuk mengasihi ALLAH. ALLAH dinomorduakan di dalam hidup kita.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
BUTUH sebuah keberanian dari dalam hidup kita untuk mengasihi ALLAH dan SESAMA. Keberanian ini akan mengantar kita untuk melawan segala bentuk keegoisan dan kelemahan manusiawi kita yang menghalangi kasih kita kepada Allah dan sesama. 

Ketika ketakutan merasuk di dalam hidup kita maka kita membiarkan diri kita dibelenggu oleh rasa takut dan ego yang berlebihan, kita membiarkan kasih kita menjadi kerdil. Injil hari ini menegaskan kepada kita untuk mengasihi ALLAH dan sesama dengan sepenuh dan seluruh hidup kita tanpa kecuali. 

Kalau kita sungguh mengasihi ALLAH dan mengalami kasih ALLAH itu di dalam hidup harian kita maka kita akan mengasihi sesama, mengasihinya seperti diri kita sendiri. Problem terbesar di dalam hidup kita yang membuat kita tidak bisa mengasihi Allah dan sesama adalah KITA BELUM MENGASIHI DIRI KITA SENDIRI. 

KITA belum mengalami sendiri kasih ALLAH di dalam hidup kita. Kehilangan pengalaman akan kasih ALLAH di dalam hidup kita ini membuat kita belum bisa untuk mengasihi ALLAH dan sesama, apalagi Mengasihi diri sendiri. Kita sulit mengasihi diri sendiri karena kita belum memiliki pengalaman dikasihi oleh ALLAH. 

Kita membiarkan pengalaman bersama ALLAH berlalu bergitu saja karena kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi dan dikendalikan oleh dosa. 

DOSA dan segala kecenderungannya menghalangi kita untuk mengalami pengalaman kasih akan ALLAH. kita harus membebaskan diri kita dari kecenderungan ini agar kita sungguh bisa merasakan kasih ALLAH yang mengasihi kita sehingga kita bisa mengasihi ALLAH dan mengasihi sesama.  

Kita harus bisa merasakan betapa ALLAH sungguh mengasihi kita dan kita telah dan akan selalu dikasihi oleh ALLAH. Kalau tidak, maka kita tidak akan pernah bisa mengasihi ALLAH dengan sepenuh hati, segenap jiwa dan seluruh hidup kita. Kalau mengasihi ALLAH saja sulit untuk kita lakukan, apalagi mengasihi sesama dan diri sendiri, sebab KASIH kita tidak kita dasarkan pada KASIH ALLAH yang telah MENGASIHI kita dengan KASIH PUTIH yang tulus dan penuh cinta. 

Marilah kita merasakan betapa KASIH ALLLAH melimpah ruah di dalam hidup kita, yang menjadikan kita anak-anak yang dikasihiNYA. Kasih dan kasih. Kita dipanggil untuk mengasihiNYA dengan seluruh hidup kita dan mengasihi sesama. 

Adalah sebuah KEBOHONGAN bila ada orang yang mengatakan bahwa dia mengasihi ALLAH tetapi membenci dan bermusuhan dengan saudara-saudarinya. Semoga itu bukan kita salah satunya.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
PAROKI SANTU YUSUF, BENTENG JAWA
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***

RELATED NEWS