SENDAL SERIBU, Senin 27 Desember 2021: Bersama Yohanes Menjadi Murid yang Dikasihi Yesus!
redaksi - Senin, 27 Desember 2021 15:33RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru (Oleh: Pastor Riano Tagung, Pr)
Senin 27 Desember 2021: Pesta Santo Yohanes Rasul dan Penulis Injil
Marilah kita berdoa: Ya Tuhan limpahkanlah aku rahmatMu, agar aku lebih mudah mengambil resiko bagiMu daripada melarikan diri, lebih memilih yang tersulit yang dalam hidup panggilan ini daripada yang termudah, kini dan sepanjang masa, Amin.
Bacaan Injil Yoh 20:2-8
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus.
Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur.
Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu.
Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; dan ia melihatnya dan percaya.
BERSAMA YOHANES, MENJADI MURID YANG DIKASIHI YESUS!
Rev. D. Ryano Tagung
”Para rasul melihat Yesus secara jasmani dari muka ke muka; mereka mendengarkan perkataan yang Ia ucapkan, dan setelah tiba saatnya mereka mewartakan SabdaNya itu kepada kita. jadi kita juga telah mendengarkan, meskipun kita tidak melihat; kita bersekutu dengan mereka, karena kita dan mereka memiliki iman yang sama.” Santo Agustinus
Hari ini kita merayakan pesta Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil. Nama Yohanes dalam bahasa Ibrani “Yochanan”, berarti “YAHWE Maha pengasih”, “Allah Maha baik”. Rasul Yohanes adalah seorang nelayan di Galilea yang dipanggil Yesus untuk menjasi rasulNya bersama dengan saudaranya Yakobus. Rasul Yohanes adalah rasul termuda, ia amat dikasihi oleh Yesus. Dialah murid yang menyandarkan kepalanya di dada Yesus pada saat perjamuan malam terakhir. Satu hal yang perlu diingat yaitu, dialah satu-satunya murid yang berdiri di bawah Salib sementara yang lain melarikan diri. Dan kepadanyalah, Yesus telah memercayakan pemeliharaan Maria, ketika Ia berkata:”Inilah Ibumu.” (Yoh 19:26-27).
Kita semua adalah anak-anak yang telah dikasihi oleh Yesus. Sebab sebelum kita mengasihi Allah, Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita tanpa batas dan tanpa syarat (bdk 1 Yoh 4:19). Oleh karena itu, kita harus bisa merasakan dan mengalami kasih Allah itu dalam hidup harian kita, baik di dalam keluarga maupun di dalam hidup berkomunitas. Tidak ada satu alasanpun yang dapat kita berikan untuk mengatakan bahwa kita tidak dikasihi Allah. Salah satu halangan bagi kita untuk merasakan dan mengalami kasih Allah adalah kita belum bisa mengenal bagian diri kita yang terabaikan dan paling lemah. Kita masih tinggal di luar kubur padahal batu kubur itu sudah digulingkan. Kita belum berani masuk ke dalam kubur kehidupan kita yang paling gelap. Ada bagian dari dalam diri kita yang belum kita perhatikan dan kita ampuni. Bagian diri itu bisa pengalaman masa lalu yang menyakitkan, pengalaman traumatic, pengalaman kesepian, pengalaman-pengalaman yang membuat kita menjadi pribadi yang cepat marah, sombong, cemburuan, ingat diri, iri hati, pendendam dan sebagainya yang menjauhkan kita dari cinta kasih Allah dan sesama. Bagian-bagian diri yang gelap ini harus kita terima menjadi bagian dari dalam hidup kita dan kita beri isi KASIH di dalamnya dengan KASIH ALLAH sebab kita adalah anak-anak kasih. Diciptakan dari kasih, oleh kasih dan demi kasih.
Bersama Yohanes kita berjalan menjadi murid yang dikasihi oleh Yesus. Agar kita dapat menjadi murid yang dikasihi oleh Yesus, kita harus mengasihi diri kita sendiri. Panggilan ini adalah panggilan kepada kasih. Kasih Yesus menarik kita untuk mengasihi diri kita sendiri dengan menerima segala kekurangan dan keterbatasan yang kita miliki.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=
Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita