SIKKA RinTA: Bapperida Luncurkan Strategi Tata Kelola Riset dan Inovasi Terpadu untuk Percepatan Pembangunan Daerah

redaksi - Kamis, 17 Juli 2025 19:34
SIKKA RinTA: Bapperida Luncurkan Strategi Tata Kelola Riset dan Inovasi Terpadu untuk Percepatan Pembangunan DaerahFemy Bapa, memaparkan SIKKA RinTA (sumber: Humas Bappeda Sikka)

MAUMERE (Floresku.com) - Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) meluncurkan sebuah Proyek Perubahan bertajuk SIKKA RinTA (Sikka Riset dan Inovasi Terpadu untuk Akselerasi Perencanaan) dalam Rapat Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Renja PD) Triwulan II Tahun Anggaran 2025, yang digelar di Aula Bapperida pada Rabu (16/7).

Kepala Bapperida Sikka, Margaretha Movaldes da Maga Bapa, ST., M.Eng atau yang akrab disapa Femy Bapa, memaparkan bahwa SIKKA RinTA merupakan langkah strategis untuk memperkuat tata kelola riset dan inovasi secara lintas sektor. Tujuannya adalah mempercepat lahirnya kebijakan dan program pembangunan berbasis bukti (evidence-based policy) yang kredibel dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“SIKKA RinTA adalah jawaban kita untuk membangun Sikka yang adaptif, inklusif, dan tahan terhadap berbagai tantangan ke depan,” tegas Femy dalam presentasinya. Ia menambahkan, proyek ini selaras dengan arah kebijakan nasional dalam RPJMN 2025–2029 yang mendorong terbentuknya ekosistem riset dan inovasi di daerah.

Dalam tagline SIKKA RinTA, terdapat tiga kata kunci utama yang menjadi fondasi pendekatan ini:

Riset Andal: Mengedepankan kualitas dan kredibilitas hasil riset yang relevan dengan kebutuhan pembangunan.

Inovasi Tumbuh: Menumbuhkan budaya inovatif di lingkungan birokrasi dan masyarakat.

Pembangunan Tangguh: Mewujudkan pembangunan inklusif dan berkelanjutan yang responsif terhadap perubahan zaman.

Femy juga memaparkan hasil pemetaan tata kelola riset di 40 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sikka. Dari data awal, 23 OPD telah memiliki aktivitas riset dan inovasi, sementara 17 OPD belum memulainya. Dari aspek penyimpanan hasil riset, 18 OPD masih menyimpan data secara manual, hanya 5 OPD yang sudah terdigitalisasi. Sementara hanya 5 OPD yang mengelola data secara terstruktur dan 12 OPD yang melakukan pemutakhiran data secara berkala.

Dari segi konsistensi data, hanya 6 OPD yang melakukan uji silang data dengan BPS, dan yang memanfaatkan hasil riset dalam proses perencanaan pembangunan hanya 2 OPD secara aktif, 4 OPD pernah, dan 17 OPD belum pernah sama sekali.

SIKKA RinTA akan mendorong koordinasi dan kolaborasi antar-OPD, membentuk repositori digital sebagai pusat penyimpanan dan akses data riset, serta mengintegrasikan hasil riset ke dalam siklus perencanaan pembangunan.

Selain itu, proyek ini juga menyasar peningkatan kapasitas SDM, penguatan literasi data, serta penciptaan inovasi pelayanan publik berbasis kebutuhan riil masyarakat.

“Jika Sikka ingin maju dan tahan uji di masa depan, maka fondasinya harus kokoh: data yang berkualitas, riset yang andal, dan inovasi yang berkelanjutan,” tegas Femy.

Rapat evaluasi dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka, Adrianus Firminus Parera, SE., M.Si, yang mengapresiasi inisiatif ini. Ia mengimbau seluruh OPD untuk keluar dari cara kerja sektoral (silo) dan aktif berkolaborasi demi percepatan pembangunan yang berbasis data dan riset.

“Data bukan sekadar angka, tapi kunci untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran dan berdampak luas bagi masyarakat,” ujar Sekda Sikka.

Dengan hadirnya SIKKA RinTA, Pemerintah Kabupaten Sikka berkomitmen menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang mendorong pembangunan berbasis pengetahuan untuk kesejahteraan masyarakat. (Silvia). ***

RELATED NEWS