Stop Keran Pembagi Air Macet, dan Pipa Air Minum Milik Dinas PUPR di Desa Rana Masak Rusak

redaksi - Selasa, 22 Februari 2022 12:19
Stop Keran Pembagi Air Macet, dan Pipa Air Minum Milik Dinas PUPR di Desa Rana Masak RusakPipa air minum di Papang, Desa Rana Masak, matim, rusak. (sumber: filmon Hasrin)

BORONG (Floresku.com)--Selain air yang macet, pipa air minum milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupatan Manggarai Timur (Matim) di Papang, Desa Rana Masak, Kecamatan Borong rusak dan putus.

Pantauan media ini pada Sabtu, 12 Februari 2022, pipa air minum tersebut berlubang dan diduga karena barang tajam. Kemudian, sebagian pipa sudah putus.

Menurut salah seorang warga, (JL) mengatakan selain air macet, pipa juga berlubang dan sebagian pipa sudah putus.

"Di sebelah bagian kami yang dipotong," ungkapnya kepada Floresku.com, Sabtu, 12 Februari 2022.

Lebih lanjut dia, pipa tersebut dialiri air hanya satu kali dan sampai saat ini justru kering. Sementara di kampung lain seperti di Lewe air mengalir ke pipa lebih dari satu kali.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Matim, Ivan Mbula mengaku sudah turun lokasi dan mengecek kondisi pipa tersebut pada Jumat, 18 Februari.

Ia juga mengatakan, kondisi air stabil dari sumber ke reservoir Golo Uwe tetapi pengaturan dari Reservoir Golo Uwe mengalami gangguan karena stop keran pembagi ke Rana Masak ditutup oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga air tidak jalan.

"Sedangkan pipa yang rusak kami sudah identifikasi kerusakan dalam waktu dekat kami tangani sehingga pelayanan akan kebutuhan dasar air minum khusus Desa Rana Masak tetap terlayani," jelas Ivan.

Ivan pun berharap agar Pemerintah Desa Rana Masak dan tokoh-tokoh masyarakat mengedukasi kepada masyarakat untuk menjaga sarana prasarana yang sudah dibangun, khususnya fasilitas air minun.
Selain itu, pihak Dinas PUPR juga akan menyerahkan pengelolaan air minum tersebut ke Badan Layanan Umum Daerah Sistem Pengelolaan Air Minum (BLUD SPAM) Kabupaten Matim.

"Kami berusaha secepat menyerahkan pengelolaan air minum ke BLUD sehingga ada petugas yang melakukan monitoring serta mengatur pemanfaatan air minum yang tersedia. Sekaligus meminimalisir masalah sosial yang terjadi di masyarakat," tutupnya. (Filmon Hasrin). ***

RELATED NEWS