HOKENG (Floresku.com) - SMP Negeri 1 Demon Pagong di Kabupaten Flores Timur NTT menggelar workshop pembelajaran berdiferensiasi untuk seluruh guru mata pelajaran di sekolah itu.

Kegiatan workshop dilakukan agar semua guru mengetahui secara mendalam tentang pembelajaran diferensiasi sehingga bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar.

"Sebenarnya semua guru kami sudah mengikuti kegiatan ini ditingkat rayon di Kecamatan Wulanggitang. Namun, kami ingin semua guru di sekolah ini paham akan pembelajaran berdiferensiasi. Maka kegiatan sejenis kami lakukan lagi secara mandiri di sekolah kami," ujar kepala sekolah SMP Negeri 1 Demon Pagong, Victoriana Djawa Lein, Sabtu, 15 Januari 2022 lalu.

• CV Putra Pratama Miliki Bukti Keterangan Kematian TA K3 yang Digunakan Dua Peserta Tender Iju Kutu
• Petrus Selestinus: 'Arteria Dahlan Semestinya Direcall karena Lecehkan Bahasa Sunda dan Pasal 32 Ayat 2 UUD 1945, '
• Ketua BPC Gapensi Sikka , Paulus Papo Belang Angkat Bicara Soal Tender Proyek Mata Air Iju Kutu

Viktoria Lein mengatakan, pihaknya sengaja mengundang Pengawas Dinas Pendidikan, Kepemudaan Dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur, Hendrikus Kelen, dan Calon Guru Penggerak Kabupaten Flores Timur, Muhammad Soleh Kadir, sebagai narasumber yang memiliki kompetensi tentang pembelajaran berdiferensiasi.

Sementara Hendrikus Kelen selaku narasumber mengatakan, pembelajaran berdiferensiasi memberi ruang pada siswa untuk meningkatkan potensi diri sesuai kesiapan belajar.

"Misalnya siswa kita kelompokan sesuai gaya belajar, ada yang audio, visual, dan kinestetik. Bahan ajar yang kita berikan kepada kelompok ini berbeda. Audio bisa kita berikan rekaman suara atau video, visual bisa berupa buku teks, dan kinestetik bisa berupa simulasi atau demonstrasi," tandasnya.

Hendrikus mengapresiasi Kepsek Viktoria Lein atas inisiasi menggelar workshop demi kemajuan pendidikan di SMP Negeri 1 Demon Pagong.

Ia mengatakan, SMP Negeri 1 Demon Pagong adalah sekolah pertama yang menggelar workshop pembelajaran berdiferensiasi secara mandiri. (Paul K.).***