Unika Santu Paulus Ruteng Siap Gelar The 5th ICHELAC 2025: 57 Artikel Ilmiah Siap Dipresentasikan

redaksi - Rabu, 23 April 2025 17:24
Unika Santu Paulus Ruteng Siap Gelar The 5th  ICHELAC 2025: 57 Artikel Ilmiah Siap DipresentasikanUnika St Paulus Ruteng (sumber: Jivansi)

RUTENG (Floresku.com) -Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menyatakan kesiapannya menggelar The 5th International Conference on Humanities, Education, Language and Culture (ICHELAC) secara daring selama dua hari pada 24–25 April 2025.

Konferensi internasional ini telah memasuki tahun kelima sejak pertama kali dihelat pada tahun 2021, dan tahun ini kembali hadir dengan semangat baru yang lebih kuat. Dengan mengusung tema “Transforming Humanities Education through Technology, Language, Cultural and Spiritual Values to Promote Sustainable Societies in the Digital Age,” ICHELAC 2025 mempertegas komitmennya dalam membangun dialog akademik yang berfokus pada transformasi pendidikan humaniora berbasis teknologi, namun tetap berakar pada nilai-nilai budaya, bahasa, dan spiritualitas.

Dalam penyelenggaraannya kali ini, ICHELAC akan menghadirkan empat keynote speakers internasional, yaitu:
• Dr. Ania Lian dari Charles Darwin University, Australia,
• Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S. dari Universitas Udayana, Indonesia,
• Cynthia Embido Bejeno, PhD dari ISS Erasmus University Rotterdam, Belanda, dan
• Dr. Fransiska Widyawati, M.Hum dari Unika Santu Paulus Ruteng, Indonesia.

Para narasumber tersebut akan berbagi pandangan strategis mengenai tantangan dan peluang dalam pendidikan humaniora di era digital, khususnya bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara bijak tanpa menghilangkan aspek-aspek kemanusiaan seperti empati, etika, tanggung jawab sosial, dan kejujuran akademik.

Tak hanya itu, sebanyak 57 artikel ilmiah dari peneliti dan akademisi dalam dan luar negeri akan dipresentasikan dalam sesi paralel yang telah dipersiapkan dengan baik. Artikel-artikel ini akan membahas beragam topik yang relevan dengan isu-isu kontemporer dalam pendidikan, bahasa, budaya, literasi digital, nilai-nilai spiritual, hingga pendekatan pedagogis berbasis teknologi yang inklusif.

Peserta konferensi berasal dari berbagai latar belakang dan institusi, termasuk dari Indonesia, Australia, dan Belanda. Partisipasi internasional yang terus meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan semakin luasnya pengakuan terhadap ICHELAC sebagai salah satu forum ilmiah bereputasi, khususnya di bidang humaniora dan pendidikan.

Panitia pelaksana ICHELAC 2025 telah menyatakan seluruh aspek teknis dan substantif telah disiapkan secara optimal. Platform konferensi daring, pembagian ruang presentasi virtual, koordinasi dengan para pembicara, moderator, serta reviewer artikel dilakukan secara terstruktur dan profesional untuk menjamin pengalaman konferensi yang nyaman, produktif, dan kolaboratif.

Konferensi ini juga menjadi sarana penting bagi FKIP Unika Santu Paulus Ruteng untuk terus berkontribusi dalam ekosistem akademik global, menjembatani pertukaran pengetahuan lintas budaya, dan memperkuat posisi kampus sebagai pusat keilmuan yang responsif terhadap perkembangan zaman, tanpa mengabaikan akar nilai-nilai kemanusiaan.

Dengan semangat kolaboratif, inklusif, dan transformasional, ICHELAC 2025 diharapkan menjadi forum ilmiah yang tidak hanya mempertemukan para pemikir, peneliti, dan praktisi, tetapi juga memantik diskusi yang relevan dan solutif untuk dunia pendidikan masa kini dan masa depan. FKIP Unika Santu Paulus Ruteng pun mengundang seluruh civitas akademika, pemerhati pendidikan, dan masyarakat luas untuk mengikuti konferensi ini dan menjadi bagian dari upaya bersama membangun masyarakat global yang lebih adil, berkelanjutan, dan manusiawi. (Jivansi). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS