Update Invasi Rusia di Ukraina: 636 Warga Sipil Tewas, 1.125 Cedera dan 2,8 Juta Orang Mengungsi ke Negara Tetangga
redaksi - Selasa, 15 Maret 2022 11:19KIEV (Floresku.com) -Sedikitnya 636 warga terbunuh dan lebih dari 2,8 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menginvasi, kata U.N. Refugee Agency (Badan Pengungsi PBB), Senin, 14 Maret 2022.
Badan Pengungsi PBB mengatakan lebih dari 1,72 juta orang telah melintasi perbatasan ke Polandia, tetapi tidak termasuk angka terbaru untuk penyeberangan ke semua negara lain yang berbatasan dengan Ukraina.
Surat Kabar Rafal Trzaskowski, walikota Warsawa, Polandia, mengatakan kepada The Telegraph pada hari Sabtu bahwa kemampuan kotanya untuk menyerap pengungsi yang melarikan diri dari perang Ukraina "berakhir" dan bahwa kota itu akan kewalahan kecuali sistem relokasi internasional dibuat.
- Mempora Zainudin Amali: Indonesia akan Miliki 10 Sentra Olahraga dengan Fasilitas Lengkap
- SENDAL SERIBU, Selasa, 15 Maret 2022: Dipanggil Menjadi Pribadi yang Rendah Hati
- Dampak Perang Ukraina: Investor Asing Mundur dari Proyek IKN, Pemerintah Perlu Cari Sumber Dana Alternatif
“Kami melakukan semua yang kami bisa, tetapi kami tidak dapat mengandalkan improvisasi lagi,” kata Trzaskowski kepada surat kabar, Senin, 14 Maret 2022.
“Kami mengoordinasikan pekerjaan kami dengan walikota lain di Polandia dan di Eropa, dan melalui ini kami mengirim bus pengungsi ke kota-kota lain. Tapi kami melakukan ini sendiri. Kami membutuhkan sistem relokasi Eropa yang akan mengaturnya karena ini adalah perusahaan logistik yang sangat besar. Kami tidak bisa berimprovisasi lagi.”
Warga sipil jadi korban
Invasi Rusia selama lebih dari dua pelan telah memporakporandakan infrastruktur vital di Ukraina, tak terkecuali rumah atau aparemen warga sipil.
Lebih daripada itu, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia. menyebutkan bahwa edikitnya 636 warga sipil tewas dan 1.125 lainnya cedera di Ukraina sejak serangan dimulai 24 Februari lalu.
Angka-angka ini adalah kematian dan cedera yang diverifikasi; angka kematian dan cedera yang sebenarnya diperkirakan akan jauh lebih tinggi, kata OHCHR.
Sebagian besar korban disebabkan oleh senjata peledak yang berdampak pada area yang luas, termasuk penembakan, rudal dan serangan udara, kata OHCHR. (Silvia, sumber abcnews.com).