Yuk! Mengenal Lebih Dekat Diabetes Melitus Tipe 2: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya

redaksi - Kamis, 13 Oktober 2022 09:37
Yuk! Mengenal Lebih Dekat Diabetes Melitus Tipe 2: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahannyadr. Rosa Mistika Ledjepen (sumber: Dokpri)

Oleh: dr. Rosa Mistika Ledjepen

DIABETES melitus adalah salah satu penyakit keturunan yang bersifat poligen atau multi faktor genetik yang artinya bukan hanya satu gen saja tetapi interaksi antar gen, sehingga sulit untuk menentukan secara tepat berapa persentasi faktor genetik yang menyebabkan terjadinya penyakit ini.

Penyakit ini merupakan penyakit kronis atau jangka panjang tidak menular yang ditandai dengan peningkatan kadar gula di dalam darah atau yang dalam dunia medis disebut dengan hiperglikemia.

Prevalensi diabetes melitus (DM) secara global terus meningkat hingga menjadi 3 kali lipat pada tahun 2030. Peningkatan ini sebenarnya telah diprediksi oleh World Health Organization (WHO) bahwa pada tahun 2030 akan mencapai 21,3 juta dan dari International Diabetes Federation (IDF) di tahun 2045 akan mencapai 16,7 juta.

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukan bahwa prevalensi diabetes mellitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur > 15 tahun sebesar 2% dimana angka ini meningkat dibandingkan prevalensi pada Riskesdas Tahun 2013. 

Namun prevalebsi diabetes menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka ini menunjukan bahwa baru 25% penderita diabetes yang mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes.

Gambaran prevalensi diabetes menurut provinsi pada tahun 2018 menunjukan bahwa Provinsi NTT memiliki prevalensi terendah sebesar 0,9% diantara seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

Perubahan gaya hidup dan urbanisasi nampaknya merupakan penyebab penting timbulnya masalah ini, dan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Diperkirakan masih banyak (sekitar 50%) penyandang diabetes yang belum terdiagnosis di Indonesia. Selain itu hanya dua pertiga saja dari yang terdiagnosis yang menjalani pengobatan, baik non farmakologis maupun farmakologis. Dari yang menjalani pengobatan tersebut hanya sepertiganya saja yang terkendali dengan baik.

Penyebab

Diabetes disebabkan karena adanya gangguan metabolisme kronis dalam tubuh dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya yang mengakibatkan glukosa menumpuk dalam darah. Insulin adalah hormone yang dihasilkan oleh organ pancreas.

Hormon ini membantu tubuh untuk menggunakan glukosa menjadi energi dalam tubuh.

Pada diabetes melitus tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.

Tanda dan Gejala

Penderita diabetes kadangkala ditemukan dengan atau tanpa gejala. Pada penderita tanpa gejala biasanya terdiagnosis lewat pemeriksaan gula darah yang melebihi batas normal yaitu gula darah sewaktu ≥ 200mg/dl, Gula Darah Puasa ≥ 126 mg/dl dan Gula Darah 2 Jam Post Puasa ≥200mg/dl.

Adapun tanda dan gejala apabila seseorang menderita Diabetes adalah:

  1. Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil terlebih pada malam hari
  2. Selalu Merasa Haus
  3. Penglihatan Kabur
  4. Mudah Lelah atau merasa kelelahan terus menerus
  5. Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
  6. Rasa Kesemutan
  7. Disfungsi Ereksi pada pria
  8. Gatal pada daerah kewanitaan

Pengobatan dan Pencegahan

Cara mengontrol kadar gula pada penderita diabetes sebenarnya cukup mudah melalui pengobatan maupun tanpa pengobatan yaitu melalui perubahan gaya hidup.

Perilaku hidup sehat bagi penyandang Diabetes Melitus yang dianjurkan adalah:

1. Menerapkan pola makan sehat.

Pola makan sehat yang dimaksudkan disini adalah lebih difokuskan pada asupan buah, sayur, protein tanpa lemak, dan juga biji-bijian. 

Tidak hanya itu saja namun perlu mengonsumsi serat dan mengurangi beberapa jenis makanan, seperti makanan yang mengandung lemak jenuh, karbohidrat olahan, hingga pemanis buatan.

2. Meningkatkan kegiatan jasmani dan latihan jasmani yang teratur

Olahraga menjadi satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah dengan mengubahnya menjadi energi.

Penderita bisa memilih untuk melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Kegiatan tersebut sebagai rutinitas harian untuk membantu menghindari kondisi diabetes menjadi lebih buruk.

3. Menjaga Berat Badan

Memiliki badan ideal nyatanya bukan untuk terlihat cantik, tetapi agar terhindar dari penyakit apa saja. Seperti penyakit diabetes, penyakit ini sering sekali menyerang orang-orang yang memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas. 

Hal ini terjadi karena obesitas mengganggu kerja metabolisme yang akhirnya membuat sel-sel dalam tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.

1. Menggunakan obat DM dan obat lainya pada keadaan khusus secara aman dan teratur sesuai anjuran dokter

2. Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) dan memanfaatkan hasil pemantauan untuk menilai keberhasilan pengobatan.

Komplikasi

Komplikasi dari diabetes akan berkembang secara bertahap. Semakin lama seseorang mengidap diabetes dan semakin tidak terkontrolnya penyakitnya, maka akan semakin tinggi pula risiko komplikasi. Akhirnya, komplikasi tersebut dapat melumpuhkan atau bahkan mengancam jiwa.

Berikut adalah beberapa kemungkinan komplikasi diabetes secara umum, yaitu:

1. Penyakit kardiovaskular.  Diabetes dapat meningkatkan risiko berbagai masalah pada sistem kardiovaskular. Hal ini termasuk penyakit arteri koroner, serangan jantung, stroke dan penyempitan arteri (aterosklerosis).

2. Kerusakan mata (retinopati). Baik diabetes tipe 1 maupun 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan retina mata,

3. Kerusakan saraf (neuropati). Kelebihan gula dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi nutrisi pada saraf terutama pada kaki. Hal ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, terbakar atau nyeri yang biasanya dimulai pada ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke atas

4. Kerusakan ginjal, disfungsi seksual, hingga keguguran sebagai komplikasinya.

Penyakit Diabetes Melitus akan memberikan dampak terhadap kualitas sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan yang cukup besar, maka semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah, sudah seharusnya ikut serta dalam usaha penanggulangan Diabetes Melitus.

“Dunia yang bebas dari diabetes bukanlah fantasi tetapi janji. Hidup Sehat Dimulai Dari Diri Sendiri.

“Salam Sehat”

*)Penulis adalah Dokter Umum pada Puskesmas Lamaau, Kabupaten Lembata.

Editor: redaksi

RELATED NEWS