Zelenskyy Temui Paus Leo XIV di Roma, Tegaskan Tolak Kompromi Teritorial dengan Rusia

redaksi - Jumat, 12 Desember 2025 17:00
Zelenskyy Temui Paus Leo XIV di Roma, Tegaskan Tolak Kompromi Teritorial dengan RusiaPresiden Ukraina dan Paus Leo XIV (sumber: Crux Now)

ROMA  (Floresku.com) — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu Paus Leo XIV di dekat Roma pada Selasa, dalam rangkaian upaya memperkuat dukungan Eropa bagi Kyiv sekaligus menolak tekanan Amerika Serikat untuk menerima kompromi damai yang dianggap merugikan.

Dalam percakapan dengan wartawan Paolo Santalucia, Illia NovikovAssociated Pressmelalui WhatsApp, Zelenskyy kembali menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menyerahkan wilayah mana pun. 

“Kami jelas tidak ingin memberikan apa pun,” katanya, sambil mengakui bahwa “orang-orang Amerika hari ini sedang mencari kompromi.” 

Ia menegaskan bahwa Rusia terus mendesak Ukraina menyerahkan wilayah, namun hal itu bertentangan dengan undang-undang nasional, konstitusi, hukum internasional, dan “hak moral” Ukraina.

Zelenskyy mengadakan pertemuan dengan Paus Leo XIV di Castel Gandolfo sebelum dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni. 

Vatikan menyampaikan bahwa Paus kembali menekankan perlunya dialog dan berharap inisiatif diplomatik dapat menghasilkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan. 

Tahta Suci menjaga posisi netral sembari mengungkapkan solidaritas kepada rakyat Ukraina yang disebutnya “menderita.”

Sehari sebelumnya, Zelenskyy melakukan pembicaraan di London dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz untuk memperkuat posisi Ukraina menghadapi meningkatnya tekanan dari Presiden AS Donald Trump.

Tekanan dari Washington

AS dan Ukraina baru saja menyelesaikan putaran pembicaraan tiga hari mengenai proposal damai pemerintahan Trump. Titik paling krusial adalah usulan agar Kyiv menyerahkan kendali atas wilayah Donbas, yang sebagian besar kini diduduki Rusia. Ukraina dan sekutu Eropa menolak keras gagasan tersebut.

Trump mengungkapkan kekecewaannya terhadap Zelenskyy, bahkan menuding sang presiden belum membaca proposal perdamaian terbaru. Trump, yang kerap mempertanyakan pembiayaan perang oleh pembayar pajak AS, telah berulang kali meminta Ukraina menyerahkan wilayah demi mengakhiri konflik yang memasuki tahun keempat.

Zelenskyy menanggapi bahwa Trump “pasti ingin mengakhiri perang” tetapi Ukraina memahami situasi “lebih dalam” karena ini adalah tanah air mereka. Ia juga menyebut bahwa proposal terbaru AS telah dipangkas menjadi 20 poin, dari sebelumnya 28 poin, setelah sejumlah klausul yang dianggap “jelas anti-Ukraina” dihapus.

Dukungan Eropa Menguat

Starmer, Macron, dan Merz kembali menegaskan dukungan penuh bagi Ukraina. Pemimpin Inggris menyebut proses menuju perdamaian berada pada “tahap kritis,” sementara Merz menyatakan keraguannya terhadap beberapa bagian dokumen AS. 

Para pemimpin Eropa kini berupaya memastikan bahwa setiap gencatan senjata harus disertai jaminan keamanan kuat dari Eropa dan AS untuk mencegah agresi Rusia di masa depan—sesuatu yang belum ditegaskan secara jelas oleh Trump.

Sementara itu, Zelenskyy dan para sekutunya menuduh Presiden Vladimir Putin memperlambat negosiasi sambil melanjutkan serangan dan memperkuat posisi militer di lapangan.

Pertukaran Serangan Udara Berlanjut

Dini hari Selasa, Ukraina melaporkan Rusia meluncurkan 110 drone ke berbagai wilayah, dengan 84 berhasil ditembak jatuh. Serangan sebelumnya memicu pemadaman darurat di sejumlah wilayah akibat kerusakan infrastruktur energi.

Sebagai balasan, Ukraina terus melancarkan serangan drone ke wilayah Rusia. Moskow mengklaim telah menghancurkan 121 drone Ukraina semalam di berbagai wilayah Rusia dan Krimea yang diduduki. Di wilayah Chuvashia, serangan menyebabkan kerusakan bangunan dan melukai sembilan orang.

Sumber dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengonfirmasi serangan drone pada 5 Desember terhadap terminal LPG di pelabuhan Temryuk, Krasnodar, yang memicu kebakaran besar dan membakar lebih dari 20 tangki penyimpanan selama lebih dari tiga hari. Infrastruktur terkait, termasuk gerbong kereta dan fasilitas pengisian, juga mengalami kerusakan.

Laporan tambahan dari Kyiv disampaikan oleh Novikov. (Disadur oleh Sandra). ***

 

RELATED NEWS