Unika Santu Paulus Ruteng Agendakan Konferensi Internasional 4th ICEHHA Akhir Pekan Ini
redaksi - Rabu, 11 Desember 2024 21:53RUTENG (Floresku.com) – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng kembali mengukuhkan komitmennya sebagai pusat akademik yang mendukung kolaborasi global dengan menggelar 4th International Conference on Education, Humanities, Health, and Agriculture (ICEHHA).
Konferensi ilmiah yang akan diselenggarakan secara daring pada 13-14 Desember 2024 ini mengusung tema besar “Sustainable Innovation for Global Future: Bridging Education, Humanity, Health, Agriculture, and Engineering”.
Tema tersebut dirancang untuk menjawab tantangan masa depan dengan mendorong inovasi berkelanjutan yang relevan dalam berbagai bidang.
ICEHHA 4 akan menjadi wadah pertemuan multidisiplin yang melibatkan akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara untuk berbagi perspektif dan solusi strategis atas isu-isu global yang mendesak.
Ketua Panitia Konferensi, Dr. Tobias Gunas, menyatakan bahwa ICEHHA 4 bertujuan menciptakan ruang diskusi yang memperkaya wawasan para peserta dari berbagai latar belakang disiplin ilmu.
“Konferensi ini memberikan peluang untuk mempelajari beragam perspektif global. Dengan melibatkan pembicara internasional dan sesi paralel yang bervariasi, peserta dapat mengeksplorasi isu-isu lintas disiplin yang relevan untuk membangun masa depan yang lebih baik,” jelas Dr. Tobias.
Pembicara Utama dari Tiga Negara
Sebagai salah satu daya tarik utama, ICEHHA 4 menghadirkan lima pembicara kunci terkemuka yang mewakili tiga negara. Para pembicara ini merupakan ahli di bidangnya masing-masing, dengan fokus pada inovasi berkelanjutan di sektor pendidikan, kemanusiaan, kesehatan, teknik, dan pertanian.
1. Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A. – Universitas Negeri Malang, Indonesia.
Kontribusinya dalam pengembangan pendidikan dan kajian humaniora menjadikan Prof. Yazid salah satu sosok penting dalam transformasi pendidikan Indonesia.
2. Prof. Ir. Sahat Martua Pasaribu, M.Eng., Ph.D. – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indonesia.
Sebagai seorang ahli teknik yang berfokus pada inovasi teknologi, Prof. Sahat akan berbicara tentang peran teknologi dalam mendukung keberlanjutan di berbagai sektor.
3. Dr. Willy Ardian Renandya – Nanyang Technological University, Singapura.
Pakar dalam pendidikan lintas budaya dan pengembangan pembelajaran bahasa, Dr. Renandya akan berbagi wawasan tentang inovasi dalam pembelajaran yang responsif terhadap dinamika global.
4. Asst. Prof. Dr. Prapaporn Muangkoon – Phetchabun Rajabhat University, Thailand.
Peneliti ini dikenal atas fokusnya pada isu-isu keberlanjutan di bidang kesehatan dan masyarakat, yang relevan dalam mengatasi tantangan dunia pasca-pandemi.
5. Assoc. Prof. Dr. Rozana Zakaria – Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia.
Keahliannya dalam bidang pertanian berkelanjutan menjadikan Dr. Rozana sosok penting dalam mempromosikan inovasi di sektor pangan untuk mengatasi krisis global.
Sesi Paralel dengan Puluhan Makalah Ilmiah
Selain sesi utama bersama pembicara kunci, ICEHHA 4 akan menyelenggarakan puluhan presentasi makalah ilmiah dalam sesi paralel. Topik-topik yang dibahas mencakup:
• Teknologi informasi dalam pendidikan,
• Kajian kemanusiaan dan sosial,
• Inovasi dalam kesehatan masyarakat,
• Teknik dan teknologi keberlanjutan,
• Keberlanjutan dalam pertanian dan pangan.
Sesi paralel ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada akademisi dan peneliti dari berbagai negara untuk berbagi hasil penelitian mereka, sekaligus menjalin kolaborasi dalam proyek lintas disiplin yang mendukung tujuan global.
Platform Inklusif untuk Kolaborasi Internasional
ICEHHA 4 tidak hanya sekadar konferensi ilmiah, tetapi juga menjadi platform inklusif yang menjembatani keahlian lintas disiplin dan negara. Dengan format daring, konferensi ini diharapkan mampu menjangkau partisipan dari berbagai belahan dunia, sehingga diskusi yang dihasilkan menjadi lebih kaya dan solutif.
“Melalui ICEHHA, kami berharap dapat menciptakan kolaborasi global yang lebih kuat, mendorong terciptanya inovasi keberlanjutan yang memberikan dampak nyata bagi dunia. Kami percaya bahwa pendekatan multidisiplin adalah kunci untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” ujar Dr. Tobias.
Harapan dan Manfaat
Sebagai acara akademik berskala internasional, ICEHHA 4 diharapkan menjadi forum strategis yang tidak hanya memperluas wawasan peserta, tetapi juga memfasilitasi terbentuknya jejaring global antara akademisi, peneliti, dan praktisi.
Hasil dari konferensi ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata dalam mendukung keberlanjutan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga pertanian. (Jivansi). ***