Buka 5th ICHELAC 2025, Rektor Unika Santu Paulus Ruteng: 'Pendidikan Humaniora Jadi Detak Jantung Peradaban Digital'
redaksi - Kamis, 24 April 2025 17:13
RUTENG ( Floresku.com) — The 5th International Conference on Humanities, Education, Language, and Culture (ICHELAC) resmi dibuka oleh Rektor Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic., Teol.
Konferensi tersebut mengangkat tema “Transforming Humanities Education through Language, Cultural, and Spiritual Values to Promote Sustainable Societies in the Digital Age.”
Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwa konferensi ini bukan sekadar forum akademik, tetapi merupakan “ruang refleksi dan titik temu sakral antar budaya dan spiritualitas” yang disatukan oleh misi bersama: mentransformasi pendidikan humaniora demi membangun masyarakat berkelanjutan di era digital.
Menghadirkan Nilai di Tengah Disrupsi Digital
Rektor menekankan bahwa tantangan utama di era ini adalah ketika teknologi melaju lebih cepat daripada nilai-nilai kemanusiaan.
Namun, kata dia, di tengah arus digitalisasi, pendidikan humaniora tetap menjadi penopang utama peradaban.
“Melalui bahasa, kita menciptakan makna. Melalui budaya, kita menjaga identitas.
Dan melalui nilai-nilai spiritual, kita menemukan arah dan tujuan,” tutur Rektor dalam sambutannya.
Ia juga menekankan bahwa ketiga pilar tersebut—bahasa, budaya, dan spiritualitas—menjadi jembatan antara ilmu dan kemanusiaan, teknologi dan etika, masa lalu dan masa depan.
Spirit Flores untuk Dunia
Sebagai tuan rumah, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng menegaskan komitmennya pada pendidikan yang transformatif dan inklusif, yang berpijak pada budaya lokal dan dijiwai oleh iman yang hidup.
“Perguruan tinggi dan akademisi harus melayani kemanusiaan,” tegas Rektor, seraya menyampaikan harapan bahwa semangat kolaborasi bisa dibagikan ke panggung global lewat konferensi ini.
Lebih dari sekadar diskusi ilmiah, konferensi ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi lintas batas dan lintas budaya, untuk merajut narasi baru pendidikan yang menghargai martabat manusia, keberagaman, dan tanggung jawab ekologis.
Konferensi Resmi Dibuka
Di akhir sambutannya, Rektor secara resmi membuka ICHELAC 2025 dan mengajak seluruh peserta dari dalam dan luar negeri untuk menjadikan dua hari konferensi ini sebagai perjalanan intelektual yang inspiratif.
“Mari kita buktikan bahwa pendidikan humaniora bukan warisan masa lalu—tetapi detak jantung masa depan bersama kita.” pungkasnya. (Jivansi). ***