Gelar FGD di Ruteng, Unika Santu Paulus Lengkapi Data Kajian Pengembangan Kampus
redaksi - Kamis, 10 Agustus 2023 08:59RUTENG (Floresku.com) - Tim Kajian Pengembangan Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng melanjutkan rangkaian proses pengumpulan data melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Ruteng.
Setelah menghelat kegiatan yang sama di Borong, Manggarai Timur pada Selasa (08/08) kemarin, Rabu, (09/08) FGD dilangsungkan di Kampus Unika Santu Paulus Ruteng.
Hampir serupa dengan FGD sebelumnya, kegiatan hari ini menghadirkan 11 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan satu pimpinan dari kantor Perwakilan Kementerian Agama Manggarai.
Selain itu, kegiatan FGD di Ruteng juga dihadiri oleh Pejabat Asisten II Kabupaten Manggarai, Drs. Antony Bagul, M.Si sebagai budayawan, pimpinan JPIC Keuskupan Ruteng, pimpinan JPIC SVD, beberapa kepala sekolah, dan satu mitra pengusaha wisata.
Pejabat Asisten II Kabupaten Manggarai, Drh. Yosep Mantara, M.P saat membawakan sambutan mewakili Bupati Manggarai mengungkapkan bahwa kegiatan FGD ini merupakan sebuah langkah penting dan strategis.
“Kegiatan hari ini menurut pemerintah daerah Manggarai merupakan langkah yang sangat penting dan strategis. Dengan menghadirkan 11 pimpinan OPD, 1 pimpinan dari kantor perwakilan kementerian agama, budayawan, tokoh masyarakat, dan pengusaha, Unika telah melakukan sebuah terobosan yang luar biasa,” ujarnya.
Lebih lanjut Penjabat Kepala Dinas Peternakan Manggarai itu juga menyampaikan rasa bangga Pemda dan masyarakat Manggarai dengan keberadaan kampus Unika Ruteng.
“Unika ini sudah menjadi kebanggaan pemda dan semua masyarakat Manggarai. Semua kita ingi kampus ini berkembang besar dan menjadi lembaga yang berkualitas. Pemda Manggarai siap berkolaborasi untuk mengembangkan dan membesarkan Unika,” tegasnya.
Sementara itu, dalam sambutan pada waktu membuka kegiatan FGD, Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, RD. Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si menyatakan Unika Santu Paulus Ruteng adalah milik semua masyarakat Manggarai Raya.
Oleh karena itu, semua pihak memiliki tanggung jawab moral untuk merawat dan membesarkannya.
“Unika Santu Paulus Ruteng ini milik kita semua. Semua kita mempunyai tanggung jawab moral untuk mengembangkan lembaga ini. Kita hadir di sini untuk memastikan lembaga ini tetap eksis dan dapat memperluas wilayah pelayanannya,” ungkapnya.
Rektor Maksimus juga menegaskan bahwa kolaborasi adalah sebuah keniscayaan dalam mengelola pendidikan tinggi pada era saat ini.
- PT HMU Dapat Dituntut Bayar Kredit Macet PT HSI Rp 232 Miliar
- IPO MUTU Catatkan Oversubscribed 252 Kali, Raup Dana Rp 101 Miliar
“Melalui kegiatan ini, kami menegaskan salah visi kami, yaitu kolaborasi. Dewasa ini tidak ada lembaga yang bisa dikelola dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Kolaborasi adalah sebuah tuntutan mutlak,” tegasnya.
Kegiatan FGD hari ini memberikan banyak konfirmasi untuk melengkapi data yang telah disiapkan oleh Tim Kajian Pengembangan Unika Santu Paulus Ruteng.
Selain itu beberapa rekomendasi diberikan oleh peserta FGD dari setiap divisi untuk rencana pengembangan kampus.
Pertama, peserta FGD mengharapkan analisis data tidak hanya berhenti di kajian terhadap peluang dan tantangan, tetapi juga analisis kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki lembaga.
Kedua, 9 (Sembilan) program studi yang potensial untuk dibuka atau dikembangkan adalah, prodi S2 manajemen pendidikan, S2 Studi Lintas Agama, Prodi S1 Perpustakaan, Pariwisata dan Kebudayaan, Teknik Mesin, Teknik Informatika, Kewirausahaan, teknologi Hasil Pertanian, dan Gizi.
Ketiga, Unika bisa membuka unit usaha seperti balai latihan kerja untuk membantu sejumlah angkatan kerja yang belum atau tidak bekerja karena putus sekolah.
Dalam agenda selanjutnya, Tim Kajian Pengembangan Kampus Unika Santu Paulus Ruteng akan menyelenggarakan kegiatan FGD serupa di Labuan Bajo pada Selasa (29/08), akhir bulan ini. (SP/Jivansi) ***