Labuan Bajo Siap Tangkal Rabies, Dinkes Manggarai Barat Pastikan Vaksin Anti Rabies Tersedia Tepat Waktu

redaksi - Kamis, 28 Agustus 2025 16:19
Labuan Bajo Siap Tangkal Rabies, Dinkes Manggarai Barat Pastikan Vaksin Anti Rabies Tersedia Tepat WaktuAdrianus Ojo, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Manggarai Barat (sumber: Vian D)

LABUAN BAJO (Floresku.com) - Labuan Bajo, surga wisata di Manggarai Barat, bukan hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tapi kini juga semakin serius dalam upaya melindungi warganya dari ancaman rabies.

Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat (Dinkes Mabar) menegaskan komitmennya untuk memastikan ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) selalu cukup dan tepat waktu, terutama bagi korban gigitan hewan penular rabies seperti anjing.

Hal itu di sampaikan Adrianus Ojo, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Manggarai Barat dalam pers rilis yang diterima Floresku pada Selasa (28/8).

"Dinkes Mabar mendistribusikan dua jenis vaksin utama ke puskesmas di seluruh kabupaten. Pertama, vaksin untuk Imunisasi Dasar Lengkap yang melindungi dari penyakit seperti DPT, Polio, dan MR. Kedua, vaksin program seperti TD, DT, dan yang paling penting, Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) untuk penanganan kasus rabies," kata Adrianus.

Untuk tahun 2024, Dinkes Mabar berhasil menjaga stok VAR agar selalu tersedia berkat dukungan dana dari APBN dan Dana Alokasi Umum (DAU). Menyambut 2025, mereka bahkan telah menyiapkan buffer stock sebanyak 1.000 dosis sebagai antisipasi kebutuhan mendesak.

“Prinsip kami adalah stok VAR tidak boleh kosong. Tahun lalu stok aman, dan tahun ini kami siapkan cadangan ekstra agar penanganan kasus rabies tetap cepat dan tepat,” ujar Adrianus

Tantangan di Tengah Jalan, Solusi Cepat Terpenuhi

Meski sudah berupaya keras, sempat terjadi kekosongan stok VAR pada Mei hingga Juni 2025 akibat penundaan pengiriman dari pusat dan proses kontrak yang belum rampung.

Namun, masalah ini segera teratasi dengan pengiriman 1.000 dosis vaksin dari pemerintah pusat pada Juli lalu, membuktikan respons cepat Dinkes Mabar dalam menghadapi kendala.

Lebih lanjut ia katakan yang membuat sistem ini istimewa adalah mekanisme distribusi yang tak hanya mengandalkan jadwal rutin bulanan. Jika terjadi kasus gigitan rabies, puskesmas bisa langsung mengajukan permintaan vaksin tambahan kapan saja.

Hal ini dimungkinkan oleh sistem pemantauan stok yang terintegrasi dan koordinasi yang sangat cepat antara Dinkes dan puskesmas.

Petugas farmasi di Dinkes secara aktif memonitor stok, dan begitu ada permintaan mendesak, distribusi vaksin dilakukan tanpa menunggu jadwal berikutnya.

“Kami bergerak cepat agar penanganan korban gigitan bisa dilakukan tanpa penundaan,” kata Adrianus.

Kata Adrianus, Dinkes Mabar mengimplementasikan beberapa langkah kunci guna memastikan ketersediaan vaksin dan penanganan rabies yang optimal:

- Pemantauan Stok Rutin: Memastikan vaksin tersedia di gudang kabupaten dan puskesmas melalui pengecekan berkala. 
- Koordinasi Intensif: Komunikasi lancar antara Dinkes dan puskesmas untuk update kasus dan kebutuhan vaksin. 
-Distribusi Berdasarkan Kebutuhan Pengiriman vaksin bisa dilakukan kapan saja sesuai urgensi, tidak terpaku jadwal. 
-Optimalisasi Logistik: Proses permintaan hingga pengiriman dipercepat agar vaksin sampai tepat waktu.

Dengan sistem ini, Manggarai Barat tidak hanya melindungi kesehatan masyarakat lokal, tetapi juga menjaga reputasi Labuan Bajo sebagai destinasi wisata kelas dunia yang aman.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk segera melapor ke puskesmas terdekat jika mengalami gigitan hewan penular rabies agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan efektif.

“Rabies bisa dicegah jika kita tanggap dan tepat waktu dalam penanganan. Mari bersama menjaga keamanan dan kesehatan di Manggarai Barat,” tutup Adrianus dengan optimisme.  (Vian Dalang). ***

RELATED NEWS