Pembukaan MTQ Tingkat Kabupaten Nagekeo Kental dengan Nuansa Budaya dan Toleransi
Redaksi - Rabu, 22 Mei 2024 20:25NANGARORO (Floresku.com) - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-7 tingkat Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur dibuka secara resmi oleh pejabat Bupati Nagekeo Raymundus Nggajo, Selasa malam (21/5) di Lapangan Kepabiu Nangaroro.
Penyelenggaraan MTQ Ke-7 Tingkat Kabupaten Nagekeo di Kecamatan Nangaroro merupakan hasil kerjasama Pemerintah kabupaten Nagekeo dan Lembaga PengembanganTilawati Qur’an (LPTQ) Kabupaten Nagekeo
Tema yang diangkat adalah “ Mewujudkan Umat Berkarakter Qur’ani dan Nagekeo yang Harmoni dalam Keberagaman” .
Tujuannya adalah bersama masyarakat membumikan ajaran alquran serta menegakkan siar islam dan memperkokoh nilai-nilai agama dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakart, berbangsa dan bernegara.
Alquran sebagai karakter
Saat membuka kegiatan MTQ ke-7 tingkat Kabupaten Nagekeo Penjabat Bupati Raymundus Nggajo mengatakan, kegiatan MTQ ini menjadi momentum untuk menjadikan Alquran sebagai karakter dalam hubungan kemanusiaan untuk membangun Nagekeo yang lebih baik.
Menurut Pj Bupati, bukan juara yang diharapkan tetapi bagaimana semangat masyarakat menjadikan alquran sebagai karakter dalam kehidupan di Bumi Nagekeo tercinta.
“Saya lihat, mulai dari saya datang tadi, bukan hanya saudara saya yang dari muslim yang melaksanakan, tetapi juga saudara-saudara saya yang dari Latolik. Dan bahkan, di panitia juga sebagaian besar dari Katolik. Saya sangat bangga bahwa kehidupan keharmonisan diantara keluarga kita ini tetap harmonis dan terjaga sampai sekarang,”kata Pj Bupati.
Dihadiri 330 peserta
Enam kecamatan yang berpartisipasi dan mengirimkan para kafilahnya dalam MTQ ke- 7 di Kecamatan Nangaroro diantaranya, Kecamatan Keo Tengah 55 Orang, Kecamatan Mauponggo 75 orang, Kecamatan Boawae 54 orang, Kecamatan Aesesa 65 orang, Kecamatan Wolowae 55 orang. Kecamatan Nangaroro sebagai tuan rumah 70 orang. Total peserta seluruhnya adalah 330 orang.
MTQ ke-7 yang berlangsung dari tanggal 21 – 25 Mei 2024 itu memperlombakan beberapa cabang yakni, cabang seni baca Alquran, cabang hafalan Alquran, cabang paham Alquran, cabang syi’ar Alquran, Cabang Qasidah dan cabang lomba Da’i Cilik.
Nuansa budaya dan toleransi
Penyelenggaraan MTQ ke-7 ini sangat kental dengan nuansa budaya lokal dan toleransi antarumat beragama.
Para peserta disambut dengan tari-tarian tradisional dan musik gong-gendang. Para peserta pun mengenanakan busana dan asesoris khas Nagekeo.
Sejak acara penjemputan Pj Bupati dan rombongan, dan para peserta MTQ, pemimpin agama Katolik (Pastor Paroki St Martinus) dan sejumlah suster atau biarawati Katolik ikut hadir.
Bahkan dalam acara ramah tamah pembukaan, seorang peserta MTQ menyumbangkan suara emasnya dengan melantunkan lagu rohani Kristen, "Indah RencanaMu Tuhan'.
Mengutip RRI, Camat Nangaroro Gusti Egho mengatakan sebagi pimpinan wilayah dirinya mengajak masyarakat agar melihat pelaksanaan MTQ ini bukan sekedar kegiatan rutinitas keagamaan Islam saja tetapi sebagai sebuah kegiatan iman yang tidak memiliki sekat, tidak ada perbedaan baik suku, agama dan lainnya.
Gusti juga berharap agar pelaksanaan kegiatan MTQ dapat lebih mendekatkan umat untuk menghayati dan mengamalkan ayat-ayat suci Alqur’an dalam kehidupan nyata sehari-hari.
“Saya mengajak semua masyarakat untuk sama-sama menjaga ketertiban, keamanan sehingga pelaksanaan MTQ di kecamatan Nangaroro ini bisa berjalan lancar dan aman,”ujar Camat Gusti. (Silvia) ***