Pesan Inspiratif: Mari Kita Merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 79
redaksi - Jumat, 16 Agustus 2024 21:57Oleh: Pater Grego Nule, SVD
SETIAP tahun kita merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Kita bangga memiliki sebuah negara yang merdeka dan bisa urus dirinya sendiri.
Inilah hasil perjuangan para pahlawan. Mereka telah mengorbankan segalanya, termasuk darah mereka semata-mata untuk mendapatkan sebuah negara yang merdeka, bebas dari segala bentuk penjajahan.
Kita patut berterima kasih kepada para pahlawan atas cinta dan pengorbanan mereka. Kita berdoa agar para pahlawan mendapatkan imbalan setimpal dari Allah.
Kita juga bersyukur kepada Allah yang telah memberkati dan menyelenggarakan perjuangan para pahlawan sehingga berhasil dan kita menikmati hasilnya sekarang.
Tetapi, sebagai warga negara tidak pantas kita hanya mengenangkan hasil perjuangan para pahlawan dengan membusungkan dada bangga. Tidak pula hanya mengucapkan kata-kata terimakasih dan syukur.
Kita patut berkomitmen untuk mengisi negara dan bangsa yang telah merdeka. Tidak cukup kita hanya berteriak, "Merdeka".
Atau lakukan kegiatan olahraga, gerak jalan, lomba-lomba rekreatif atau pawai dengan aneka pakaian daerah sekedar untuk meramaikan HUT Kemerdekaan.
Kita mesti melakukan sesuatu yang nyata. Kita mesti terlibat aktif dalam upaya mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa dan negara RI.
Antara lain, meningkatkan kesejahteraan umum, memperjuangkan terwujudnya kebebasan dalam segala aspek hidup bagi semua warga masyarakat dan cita-cita Bhineka Tunggal Ika mesti sungguh jadi nyata. Bukan sekedar semboyan indah.
Karena itu, sebagai pengikut Kristus perjuangan kita mesti dijiwai oleh cita-cita Injil. Yesus mengingatkan kita agar membangun karakter yang baik.
Kita mesti memberikan kepada Allah apa yang wajib kita berikan kepada Allah. Kita juga mesti berikan kepada negara dan bangsa apa yang wajib kita berikan kepadanya, (Bdk. Mat 22,21).
Kita mesti membangun kasih persaudaraan dengan semua orang, saling menghormati, serta menghindari kebencian, permusuhan, kecongkakan dan hawa nafsu.
Dan, di atas segala-galanya kita mesti cinta kepada Allah dan kepada sesama manusia. Semoga.
Kewapante, 17 Agustus 2024. ****