Aduh, PT Wijaya Graha Prima Diduga Serobot Lahan Warga di Lingko Wuja, Ahmad, 'Kami Minta Cabut Pilar Itu'

redaksi - Sabtu, 16 Oktober 2021 21:46
Aduh, PT Wijaya Graha Prima Diduga Serobot Lahan Warga di Lingko Wuja,  Ahmad, 'Kami Minta Cabut Pilar Itu'Pemilik lahan saat menunjukan Pilar yang ditanam PT wijaya Graha Prima di lahan mereka , Sabtu (16/10/21). Foto:Paul (sumber: Paul R)

LABUAN BAJO (Floresku.com) -PT Wijaya Graha Prima diduga melakukan penyerobotan atas lahan warga di Lingko Wuja, Desa Pantar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Hal tersebut disampaikan pemilik lahan Ahmad Jefry Warga Desa Golo Pongkor kepada media ini,  Sabtu (16/10/21).

Dikatakannya, pada tahun 2021, tepatnya pada September 2021, PT Wijaya Graha Prima menanam pilar di lahan miliki warga. 

Baca juga:Viral di Medsos Video Bernada Provokasi, Masyarakat Adat Terlaing Minta Polres Mabar Tangkap Doni Parera

Melihat aksi penanaman pilat tersebut,  Kobus Geras, salah seorang warga Desa Golo Tanggar, berusaha mencegat. 

"Saat mereka (PT Wijaya Graha Prima) menanam pilar,  Kobus Geras cegat mereka untuk tidak melanjutkan penanaman tersebut," kata Ahmad.

Saat itu, lanjut Ahmad,  Kobus Geras memanggil Muhamad Tahir yang merupakan pemilik lahan,  untuk menyampaikan informasi bahwa lahannya diserobot oleh PT Wijaya Graha Prima.

"Pada waktu itu,  Kobus Geras panggil Muhamad Tahir untuk sampaikan bahwa PT Wijaya  Graha Prima serobot lahannya,"kata dia.

Baca juga: PON XX Papua dalam Kenangan Warga Flobamora Timika

Meski ada upaya pencegahan dari warga, para pekerja dari PT Wijaya Graha Prima tetap melanjutkan kegiatan penenanaman pilah di atas lahan milik warga.

“Meski kami sudah mencegat mereka ,  tetapi mereka tetap lakukan itu,” katanya.

Kemudian pilar-pilar yang dipasang PT Wijaya Graha Prima tersebut  dicabut kembali oleh pemilik lahan.

“Kami sudah cabut pilar yang mereka tanam bula September kemarin. Karena pilar yang mereka tanam hanya gunakan bambu,” katanya.

Jadi,  jelas Ahmad,  pilar pertama yang menggunakan bambu itu sudah dicabut warga pemilik lahan.  Namun,  ternyata ada aksi penananam pilar lagi oleh PT Wijaya Graha Prima tersebut. Penanaman pilar yang kedua ini dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik lahan.

Baca juga: Ratusan Pemilih Membanjiri TPS Pilkades Hokeng Jaya, Flotim

Pada kesempatan yang kedua ini, PT Wijaya Graha Prima melakukan penanaman pilar  secara diam-diam. 

“Aksi PT Wiajaya Graha Prima yang kedua kami tidak tahu. Pada pennaman pilar yang kedua ini, PT Wiajaya Graha Prima sudah menggunakan pilar dari bahan beton,” ucap dia.

Berkenaan dengan itu, para pemilik lahan berinisiatif untuk menemui seorang anggota DPRD Manggarai Barat untuk melaporkan aksi yang telah dilakukan PT Wijaya  itu.

"Kami sudah  bertemu Pak Belasius Jeramin, anggota DPRD Manggarai Barat untuk melaporkan apa yang telah dibuat oleh PT Wijaya",katanya

Peduli akan laporan warga, Belasius Jeramun turun ke lokasi untuk memastikan laporan tersebut.

“Bapak Belasius Jeramun mendengarkan keluhan kami,  dan sudah melihat langsung keadaan di lahan kami,”ucapnya.

Langkah yang diambil saat itu, pemilik lahan diminta untuk membuat surat permintaan Rapa Dengar Pendapat (RDP) dan sanggahan, dan surat tersebut ditujukan ke DPRD Manggarai Barat.

Baca juga: Tingkatkan Pereknomian, PT Wijaya Karya Rampungkan Pelabuhan Wae Kelambu, Labuan Bajo

“Waktu itu,  kami disuruh untuk buat surat permintaan RDP dan sanggahan ke DPR Manggarai Barat,” katanya.

Hingga saat ini, disampaikannya surat yang dilayangkan tak ditanggapi oleh DPRD Manggarai Barat.

“Tapi hingga saat ini,  surat kami belum ditanggapi oleh DPRDManggarai Barat,” kata dia

Para pemilik lahan meminta kepada PT Wijaya Graha Prima untuk memindah titik koordinat ke sungai Wae Dongkong dan mencabut pilar yang sudah ditanam di lahan miliki warga.

Hingga berita ini diturunkan pemilik PT wijaya Graha Prima belum berhasil dikonfirmasi. (Paul R). ***

Editor: Redaksi

RELATED NEWS