MAUMERE (Floresku.com) – Anggota DPRD Kabupaten Sikka dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yoseph Karmianto Eri, S.Fil, mengapresiasi langkah cepat pemerintah daerah menghadirkan dokter anestesi melalui program Urgent Doctor Gap Service (UDGS). 

Ia menilai kebijakan tersebut penting sebagai solusi jangka pendek, namun perlu disertai strategi berkelanjutan.

“Langkah ini bersifat sementara dan tidak wajib. Karena itu, harus ada langkah jangka panjang, misalnya menegosiasikan kembali dua dokter putra daerah agar bersedia kembali mengabdi di Sikka,” ujar Karmianto di Maumere, Selasa (4/11).

Menurutnya, pemerintah juga perlu merevisi Peraturan Bupati tentang pembagian jasa medis dan menyiapkan surat perjanjian mengikat antara pemerintah dengan para dokter ahli. Ia menilai, tunjangan dan insentif bagi dokter anestesi saat ini belum sebanding dengan beban kerja yang mereka tanggung.

• Pesan Inspiratif: Yesus Berani Melawan Kejahatan
• RSUD TC Hillers Krisis Dokter Spesialis, IMM Sikka Desak Pemda Ambil Langkah Nyata
• HOMILI, Minggu, 02 November 2025: Mengenangkan Arwah sebagai Ungkapan Iman akan Allah yang Hidup

“Bupati perlu melakukan revisi perbup dan meninjau kembali perjanjian kerja agar lebih adil dan menarik bagi dokter ahli,” tegasnya.

Karmianto juga mendorong peningkatan insentif bagi dr. Arie Rhoedyat, dokter anestesi yang kini bertugas di RSUD TC Hillers, agar betah dan bersedia menetap di Sikka. “Saya dorong Bupati untuk menambah satu dokter anestesi lagi dan menghadirkan satu dokter obgyn tambahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, ke depan Pemkab Sikka perlu menyiapkan anak-anak daerah untuk kuliah kedokteran agar kebutuhan tenaga medis dapat dipenuhi secara mandiri. 

“PKB berkomitmen mendukung kebijakan yang menjamin insentif dan tunjangan layak bagi tenaga kesehatan daerah,” tutupnya. (Silvia). ***