RSUD TC Hillers Krisis Dokter Spesialis, IMM Sikka Desak Pemda Ambil Langkah Nyata

redaksi - Jumat, 31 Oktober 2025 10:01
RSUD TC Hillers Krisis Dokter Spesialis, IMM Sikka Desak Pemda Ambil Langkah NyataRS TC Hillers, Maumere (sumber: Istimewa)

MAUMEREA (Floresku.com) - Krisis layanan kesehatan kembali mencuat di Kabupaten Sikka. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC Hillers Maumere hingga kini tidak memiliki dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn). 

Kondisi ini memaksa banyak ibu hamil dan pasien perempuan dengan gangguan kesehatan reproduksi dirujuk ke RSUD Ende yang berjarak lebih dari 120 kilometer dari Maumere. 

Situasi tersebut dinilai sangat membahayakan keselamatan pasien dan menambah beban ekonomi masyarakat.

Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sikka melalui pernyataan sikapnya menilai ketiadaan dokter spesialis Obgyn sebagai bentuk krisis manajemen rumah sakit dan lemahnya tanggung jawab pemerintah daerah. 

Menurut IMM, sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rumah sakit memiliki otonomi manajerial, namun tetap berada di bawah tanggung jawab penyelenggara daerah, yakni Bupati dan DPRD.

“Kalau manajemen rumah sakit seperti ini, maka perlu ada perintah tegas dari kepala daerah dan DPRD untuk melakukan pembenahan menyeluruh. 

Rumah sakit ini harus diselamatkan karena menjadi rujukan utama masyarakat Sikka,” ujar salah satu tokoh masyarakat, Yos Keytimu.

IMM Sikka menyoroti bahwa ketiadaan dokter anestesi dan spesialis Obgyn menyebabkan layanan operasi, termasuk tindakan bedah sesar, terhenti total. 

Kondisi ini melanggar prinsip dasar pelayanan medis dan mengancam hak masyarakat atas kesehatan sebagaimana dijamin UUD 1945.

Pernyataan Sikap IMM

Melalui Ketua Umum Sahdan Saputra, IMM Sikka menuntut pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret, antara lain: memberikan insentif dan fasilitas bagi dokter spesialis, bekerja sama dengan fakultas kedokteran untuk penempatan dokter muda, serta membuka beasiswa kedokteran bagi putra daerah dengan ikatan dinas.

“Ketiadaan dokter Obgyn bukan sekadar kekurangan tenaga medis, tetapi cerminan ketimpangan kebijakan kesehatan nasional. Ibu-ibu hamil di Sikka tidak boleh terus bertaruh nyawa karena negara abai pada kewajiban dasarnya,” tegas Sahdan.

IMM Sikka berkomitmen mengawal isu ini melalui advokasi dan kolaborasi dengan masyarakat sipil. Mereka menegaskan bahwa penyelamatan rumah sakit dan hak kesehatan rakyat Sikka adalah tanggung jawab bersama. (silvia). ***

RELATED NEWS