'Aroma Kerukunan' di Perayaan Nataru Keluarga Besar Kantor Camat Wulanggitang, Florim
redaksi - Sabtu, 08 Januari 2022 21:00HOKENG (Floresku.com) - Hari raya Natal, sebuah perayaan bagi umat Kristen menyambut kelahiran Yesus Kristus sang juru selamat pada 25 Desember telah usai. Gebyar Tahun Baru 01 Januari 2022 pun demikian halnya. Kedua momentum suka cita itu telah berlalu kira-kira sepekan lalu.
Meski begitu, aromanya belum pudar seutuhnya. Di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, warga belum menanggalkan atribut Natal dan pernak-pernik lainnya.
Berbagai kegiatan peringatan Natal dan Tahun Baru atau Nataru bersama pun masih dilancangkan.
Seperti yang terjadi di Kantor Camat Wulanggitang pada Jumat, 07 Januari 2022. Segenap keluarga besar yakni para pegawai Kecamatan Wulanggitang merayakan Natal dan Tahun Baru bersama sekaligus perpisahan dengan pegawai purna bakti. Acara itu ditandai dengan perayaan ekaristi.
- Veronika Apik, Penderita Kanker Gigi Butuh Bantuan untuk Berobat
- Bayi Usia 6 Bulan di Labuan Bajo Ini Mengidap Penyakit Bronkitis Sejak Lahir, Butuh Uluran Tangan
- Agustinus Heret, Pedagang Bakso Keliling yang Tak Kenal Menyerah
"Orang kusta memberikan kepercayaan kepada Yesus kristus untuk memperoleh kesembuhan. Yesus mengambil tanggung jawab itu dengan tulus dan rela. Yesus mendayakan kuasanya untuk meyembuhkan orang kusta. Sama halnya bapak/ibu dan kita sekalian. Ketika diberi kepercayaan, harus mengabdi demi perubahan masyarakat," kotbah P. Micky Bani, SVD, menyegarkan batin umat.
Potret perayaan ekaristi kali ini semakin menawan karena dihadiri oleh salah seorang wanita non kristen atau muslim yang ikut membawa persembahan di meja ekaristi. Suksesi acara itu pun berjalan lancar dan bermakna.
Sekretaris Camat Wulanggitang, Karolus Kelemur mengatakan, kehadiran umat lain dalam perayaan itu mampu membawa nilai positif bagi semua masyarakat di Wulanggitang yang dihuni oleh beberapa umat beragama.
"Kita hidup berbudaya. Kehadiran beliau kemarin memang sangat bernilai positif. Kebetulan beliau juga salah satu purna bakti dan ikut membawa persembahan," ujar Sekcam Karolus via sambungan suara.
Sekcam Karolus berharap, masyarakat Wulanggitang harus tetap menjaga keharmonisan demi memupuk nilai persaudaraan kendati berbeda keyakinan sekalipun.
Menurut dia, perbedaan itu indah dan mempersatukan.
"Kita harapkan harus tetap jaga silahturahmi antar masyarakat maupun umat di Wulanggitang sehingga kita dapat hidup nyaman dan damai," tutupnya. (Paul). ***