RUTENG (Floresku.com) - Pastor Paroki St. Klaus, Kuwu bersama enam kepala desa di wilayah Paroki St. Klaus Kuwu akan melayangkan surat kepada Bupati Manggarai terkait rencana pelebaran jalan di wilayah Paroki St Klaus, Kuwu.

Kesepakatan untuk mengirim surat kepada Bupati  Manggarai diambil dalam rapat terbatas yang dilangsungkan di Pastoran Paroki St Klaus, Kuwu, Selasa, 18 Januari 2022.

Rapat terbatas tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Compang Namut, Kepala Desa Poco Likang, Kepa Desa Benteng Kuwu, Kepala Desa Pong Murung, Kepala Desa Kakor dan Kepala Desa Bea Kakor.

• Terkait Program Pariwisata Holistik, Pastor Paroki St. Klaus Bersama Enam Kepala Desa Gelar Rapat Terbatas
• Petrus Salestinus: Wabup Ende Terpilih Erik 'Terpasung' oleh Masalah Hukum dan Perilaku Tak Terpuji Jaksa Kejari Ende
• Telah Lebih dari Dua Bulan Terplih Jadi Wakil Bupati Ende, Erik Rede Belum Juga Dilantik, Ada Apa Gerangan?

“Salah satu poin penting yang dibahas dalam rapat tersebut adalah soal rencana pelebaran badan jalan raya di wilayah Paroki St. Klaus Kuwu sebagaimana disampaikan Wakil Bupati Manggarai dalam sambutannya saat menghadiri Misa Malam Natal di Paroki St. Klaus Kuwu,” ungkap  RD Geby Harim, Pastor Paroki St. Klaus saat diwawancarai jurnalis media ini pada Selasa 18 Januari 2022.

RD Geby Harim mengatakan  rapat ini sebetulnya sudah lama direncanakan bersama dengan Dewan Pastoral Paroki (DPP). “Salah satu agendanya adalah soal respon kita atas rencana pelebaran badan jalan sebagaimana disampaikan Wakil Bupati Manggarai dalam sambutannya saat menghadiri Misa Malam Natal di Paroki St. Klaus Kuwu,” ujarnya.

"Terkait  hal itu, tadi dalam rapat saya bersama dengan para kepala desa bersepakat untuk layangkan surat permohonan kepada Bupati Manggarai sebagai tanggapan atas pernyataan Bapak Wakil Bupati," ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan media ini Minggu (26/12),  dalam sambutannya pada akhir  Misa Malam Natal tahun 2021 di Gereja Paroki St Klaus Kuwu, Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, SH  merencanakan akan melakukan pelebaran jalan di wilayah Paroki St Klaus Kuwu.

"Ini namanya rencana. Cara membaca medan itu seperti itu. Dalam forum seperti ini juga boleh kita sampaikan. Tetapi nanti lihat perkembangannya nanti ke depan. Tapi niat itu sudah lama dalam pikiran pemerintah. Maka pada kesempatan ini, andaikan satu ketika itu menjadi kenyataan, itu juga menjadi kado Natal untuk kita semua. Terutama untuk saudara-saudara kita yang ada di St. Klaus mulai dari Cireng sampai di Kakor," ungkap Wabup Heri.

Meski demikian, Wabup Heri menegaskan bahwa rencana tersebut juga bergantung pada kesepakatan dengan warga setempat.

"Makanya saya bilang, tergantung juga kesepakatan yang ada. Sepakat (atau ) tidak dulu? Kalau rumah-rumah dan kios-kios sudah terlalu rapat dengan badan jalan,  itu perlu didiskusikan. Tetapi kalau itu menjadi kenyataan, kenapa tidak? Kita menyambut satu perkembangan baru, paling tidak melalui infrastuktur," ungkapnya.

"Yah kita rencanakan. Ini mimpi. Tetapi untuk mencapai suatu mimpi, harus kita lihat medannya. Orang kita punya, alat kita punya. Tinggal di sebelahnya, uangnya bagaimana kira-kira. Jadi dalam suatu koordinasi, semua stakeholders termasuk elemen masyarakat. Ini menjadi cita-cita dan impian kita bersama ke depan. Konteksnya adalah merespon perkembangan Kota Ruteng," sambungnya