Bupati Don Buka Kegiatan Lokakarya 7 Hasil Belajar Guru Penggerak Nagekeo

redaksi - Minggu, 03 Desember 2023 19:33
Bupati Don Buka Kegiatan Lokakarya 7 Hasil Belajar Guru Penggerak NagekeoBupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do saat pembukaan Lokakarya Hasil Be;ajar Guru Penggerak di Aula Setda, Sabtu, 03 Desember 2023 (sumber: Koninfo Nagekeo)

MBAY (Floresku.com) - Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do membuka kegiatan lokakarya 7 hasil panen belajar progam pendidikan guru penggerak angkatan ke 8 tahun 2023 di Aula Setda Nagekeo, Sabtu 2 Desember 2023.

Hadir mendampingi Bupati, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo Venantius Minggu. 

Kegiatan lokakarya ini diikuti oleh 37 orang guru penggerak angkatan ke 8 dan sejumlah guru penggerak angkatan sebelumnya, para Kepala Sekolah dan Pengawas.

Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemda Nagekeo sejatinya berkomitmen mendukung program Kemendikbudristek terkait guru penggerak dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Nagekeo. 

Acara pembukaan lokakarya 7 hasil panen belajar progam pendidikan guru penggerak angkatan ke 8 tahun 2023 di Aula Setda Nagekeo, Sabtu 2 Desember 2023.

Sebelumnya, program guru penggerak yang dipromosikan menjadi kepala sekolah sudah dilakukan terlebih dahulu sesuai arahan kementerian.

Dalam lokakarya tersebut, tiga orang guru penggerak diberi kesempatan untuk menyampaikan testimoni refleksi ketika menjadi guru penggerak selama hampir satu tahun ini. 

Menurut Bupati, apa yang disampaikan tiga orang guru tersebut merupakan suatu refleksi perjalanan karier sebagai seorang guru sebagaimana yang disebut penulis dan motivator Inggris Simon Sinek dalam bukunya yang berjudul start with why. \

“Kita harus memulai dari start with why, spiritualis kita sebagai orang beragama mengapa saya jadi guru, tidak tertarik untuk menjadi yang lain, sejauh mana kita mampu menjawab keberadaan kita di posisi sekarang. Mudah-mudahan semua guru penggerak angkatan ke 8 sampai ke level itu, artinya ketika saya memulai sesuatu dengan benar menghayati panggilan dengan baik, Tuhan akan mencukupi yang kurang” ujar Don Bosco.

Don Bosco mengatakan selain start with why, Sinek juga menulis buku berjudul Leader Eat Last

Menurut Sinek, kepemimpinan bukanlah semata mengenai berkuasa dan memberi perintah. 

Namun kepemimpinan adalah keterampilan yang harus dan bisa dipelajari serta diterapkan. Jika memang ingin menjadi seorang pemimpin yang hebat dan bukan sekadar pemimpin yang baik, Anda haruslah terus belajar sepanjang karier.

 Guru terutama Kepala Sekolah sebagai leader kata Don Bosco sejatinya memiliki prinsip yang kuat dengan fokus perhatiannya tertuju kepada. Mengapa guru penggerak itu menjadi leader dan sekolah dengan kurikulum merdeka belajar memang mengisyaratkan kepala sekolah harus orang yang punya kualitas kompetensi leader dan manajer sekaligus. Sebab, sebagai leader seorang kepala sekolah tahu ke mana arah, sekolah yang dipimpinnya akan dibawa.

Kedua, kepala sekolah juga harus bisa menetapkan tujuan baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Kepala sekolah pun sekaligus bertindak sebagai manajer yang menyusun rencana dengan seluruh metode dalam seluruh manajerial. 

“Kalau kita bisa membuat anak didik mencapai prestasi setinggi mungkin itu suatu prestasi yang patut diapresiasi” ungkap Bupati.

Bupati berpesan, siswa yang duduk di bangku SMP kelas 7, 8, 9 kepala sekolah dan guru mata pelajaran harus bisa memetakan minat dan bakat setiap anak. 

Pada tahun ke 9 sebelum masuk SMP selain ijazah anak juga harus memiliki rekomendasi ke sekolah mana dia akan melanjutkan sesuai dengan minat dan bakatnya apakah menjadi ilmuwan atau pekerja profesional. 

Kalau ilmuwan anak melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum, sebaliknya, anak memiliki skill didorong untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah advokasi. “Sehingga anak dan orang tua tidak menginvestasikan waktu yang salah selama pendidikan tingkat menengah atas” pesan Don Bosco.

Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo Amandus Embo dalam laporannya menjelaskan Lokakarya Panen Hasil Belajar PGP Angkatan VIII bertujuan melakukan evaluasi terhadap program guru penggerak serta berbagi aksi nyata dan dampak positif serta mempersiapkan pameran hasil program.

Tujuan lainnya adalah menampilkan perubahan positif di lingkungan belajar sekolah dan praktik baik yang didapatkan dalam mengembangkan program yang berdampak pada siswa dan merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan komunitas praktisi untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi guru sehingga dapat menghasilkan profil guru penggerak yang memiliki kematangan moral.

Guru Harus Menghamba Pada Murid

Ali Zainal salah satu guru penggerak dalam testimoninya mengatakan menjadi seorang guru adalah sebuah panggilan hidup. Selama manjadi guru penggerak Ia menyadari bahwa guru sejatinya adalah profesi yang fokus melayani anak didik.

 “Saya semakin yakin dan semakin sadar kita mengajar itu hanya untuk murid, tergerak bergerak dan penggerak” ungkapnya. 

Setiap guru kata Ali Zainal sejatinya harus memiliki kesadaran dan memulai dengan dengan refleksi apakah sebagai pendidik ini sudah berhasil menjadi guru atau belum, sebab, nilai guru penggerak bisa diwujudkan dalam aksi nyata. “Saya sudah secara sadar memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan minat dan bakat mereka, sebagai guru penggerak harus mendengar suara murid, bukan sesuai maunya guru” ujar Dia.

Rikardus Uwa Siga guru penggerak di SMPK Hanura Danga dalam testimoninya mengatakan Guru seyogyanya menghamba pada murid jika ingin murid berhasil meraih cita-citanya. 

“Fokus utama guru itu ada pada murid, maka kita harus menghamba pada murid” ungkapnya. 

Menurut Dia banyak suka dan duka yang dialami dalam mengikuti guru penggerak ini sehingga pola pendidikan yang Ia peroleh sebelumnya berubah total, karena Ia harus dituntut untuk menghamba pada anak.

 Hal utama yang bisa dilakukan guru di sekolah adalah mengembangkan budaya positif terhadap penangana kasus yang terjadi pada siswa. 

Salah satu metode yang Ia lakukan adalah menggunakan segitiga restitusi dan metode lain yang tertuang dalam sepuluh modul. 

“Dari modul yang digunakan maka saya berkesimpulan bahwa menjadi guru penggerak itu harus menghamba pada anak” ungkap Dia.

Sementara itu Marnia Yasin dari Balai Guru Penggerak Nusa Tenggara Timur menyatakan guru merupakan suatu elemen yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem pendidikan tanah air.

 Guru sejatinya perlu mengembangkan keterampilan dan wawasan sehingga pemerintah yang telah menyiapkan progam ini bisa berdampak positif bagi perubahan wajah dan mutu pendidikan kita. 

“Tunjukkan bahwa Bapak ibu merupakan guru yang luar biasa” pesan Dia. 

Dia juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Nagekeo di bawah kepemimpinan Bupati Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Marianus Waja yang telah mendukung sepenuhnya program guru penggerak dengan aneka gerbrakan. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo sudah memfasilitasi progam dari Kementerian, harapan kami di kemudian hari bapak itu menjadi pemimpin yang terus menjadi inspirasi dan inovatif” pungkasnya. (*)

RELATED NEWS